"Saya memiliki akta jual beli (AJB). Kami sudah dua kali rapat, masih dibahas apakah akan ada ganti rugi atau hanya dipindahkan ke rumah susun?" kata Joko.
Meski belum terlalu paham dengan dampak normalisasi kali, sebagian warga Cipinang Melayu berharap Kali Sunter dinormalisasi. Sebab, nyaris setiap tahun kawasan tersebut langganan terendam banjir. Banjir dari tahun ke tahun juga semakin parah.
Empi (50), warga RT 003 RW 003 Cipinang Melayu, mengatakan, pada 1983 banjir di Kali Sunter merendam semua rumah di kawasan itu sampai ke genteng.
Setelah itu, banjir besar kembali melanda pada 2002. Banjir masuk hingga menutup pintu rumah warga. Ia berharap, kapasitas gorong-gorong dan saluran air ditingkatkan sehingga air mengalir lancar. Selain itu, dia juga berharap program tanggul dilanjutkan.
(DIAN DEWI PURNAMASARI/JOHANES GALUH BIMANTARA/GESIT ARIYANTO)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 April 2017, di halaman 28 dengan judul "Banjir Mengintai di Kali Sunter yang Belum Dinormalisasi"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.