Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolda: Setiap Polisi Punya Kemampuan Negosiasi dengan Pelaku Kejahatan

Kompas.com - 12/04/2017, 13:09 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana memastikan setiap anggota kepolisian dibekali dengan kemampuan menghadapi penyanderaan seperti yang dialami Aiptu Sunaryanto pada Minggu (9/4/2017) malam.

Kemampuan negosiasi maupun melumpuhkan terduga pelaku diterima anggota polisi sejak awal masuk.

"Selain latihan awal yang diterima, di saat latihan-latihan rutin, polisi juga melalui para Kasatnya, melaksanakan latihan-latihan, termasuk negosiasi yang dilakukan Pak Sunaryanto," kata Suntana di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/4/2017).

Sunaryanto mengatakan selain latihan mengasah kemampuan menggagalkan tindak kejahatan, polisi juga melakukan Operasi Cipta Kondisi untuk menjaring preman atau penjahat jalanan.

Sepanjang 2016, Polda Metro Jaya menangani 66 kasus premanisme, dengan persentase turun 32 persen dari tahun sebelumnya. Ada 2.434 preman yang ditangkap dalam Operasi Cipta Kondisi 2016 dengan jumlah terbanyak di Jakarta Barat sejumlah 722 orang.

Baca: Cerita Heroik Polantas yang Gagalkan Aksi Penodongan di Dalam Angkot

Jenis kejahatan pencurian dengan kekerasan seperti yang dihadapi Aiptu Sunaryanto meningkat pada 2016 dari 641 kejadian menjadi 719. Kejahatan serupa yakni pemerasan dan ancaman juga cukup tinggi pada 2016 yakni sebanyak 375 kejadian.

"Operasi Cipta Kondisi, razia preman terus kami laksanakan secara rutin hampir setiap hari dari jajaran reserse dan polres, itu melakukan beberapa operasi premanisme dan lain-lain yang mengarah terjadinya kejahatan dengan kekerasan atau pemberatan. Cuma kadang-kadang pelaku kejahatan mengambil momen-momen tidak adanya petugas kepolisian," kata Suntana.

Ke depan, untuk meminimalisir tindak kejahatan terutama di transportasi umum, polisi akan bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan pengawasan.

"Kami akan berkoordinasi dengan Pemda, meningkatkan kembali pengawasan seluruh stakeholder terhadap sarana angkot yang ada," ujar Suntana.

Baca: Aiptu Sunaryanto, Polisi yang Gagalkan Penodongan di Angkot Terima Penghargaan dari Kapolda

Kompas TV Video Amatir Rekam Detik-Detik Penyanderaan Angkot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com