JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menemukan ada isu-isu yang menentukan naik turunnya elektabilitas dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan salah satu isu yang menguntungkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat adalah soal tingkat kepuasan.
"Masyarakat Jakarta masih puas dengan kinerja Ahok karena survei menunjukan tingkat kepuasan publik masih di atas 70 persen, tepatnya 73 persen," ujar Ardian di Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda, Rawamangun, Kamis (13/4/2017).
Baca: Survei LSI Denny JA : Dukungan untuk Ahok-Djarot 42,7 Persen, Anies-Sandi 51,4 persen
Namun, hasil survei LSI Denny JA menunjukan elektabilitas Ahok-Djarot justru kalah dengan Anies-Sandi. Elektabilitas Ahok-Djarot bukan 70 persen seperti tingkat kepuasan publik, tetapi hanya 42,7 persen.
Ardian mengatakan tingkat kepuasan publik ternyata tidak otomatis bisa dikonversikan menjadi dukungan.
"Kenapa? Ada problem dari persepsi personaliti dan persepsi primordial. Misalnya Ahok dianggap masih arogan, berkata kasar, dan ada juga isu primordial agama," ujar Ardian.
Ardian mengatakan tingkat kepuasan publik terhadap Ahok-Djarot sebenarnya cukup stabil. Pada survei yang dilakukan Maret 2017, tingkat kepuasannya mencapai 73,5 persen dan bulan ini menjadi 73 persen.
Baca: Denny JA Diskusi Intensif dengan Prabowo dan Anies, LSI Pastikan Survei Tetap Independen
Adapun, tingkat elektabilitas untuk Anies-Sandi berdasarkan survei LSI Denny JA berada pada presentase 51,4 persen.
Mereka yang belum menjawab ada sebanyak 5,9 persen. LSI Denny JA melakukan pengumpulan data survei pada 7-9 April 2017.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 440 responden. Margin of error survei ini adalah 4,8 persen.
Sebelum memaparkan hasil survei tersebut, Ardian sempat memaparkan track record atau rekam jejak survei mereka.