Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyemai Mimpi, Memenangi Hari

Kompas.com - 15/04/2017, 14:46 WIB

Erni Susanti (39) mengarahkan bagian belakang ponsel pintarnya ke arah Dimas Rafi (9), anak keduanya, yang bergaya dengan berbagai pose. Bocah laki-laki yang masih mengenakan setelan baju tidur berwarna coklat itu pada Kamis (23/2) pagi tengah mencoba salah satu wahana permainan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Baung di Kebagusan, Jakarta Selatan.

Saat itu sekitar setengah jam menjelang Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Baung diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang kini tengah cuti. RPTRA seluas 1.800 meter persegi itu dibangun dari limpahan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Nestle Indonesia di atas lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Muhdas (53), yang juga Ketua Ikatan Warga Betawi Kebagusan, menyebutkan, sebelum dibeli Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di era pemerintahan Sutiyoso, lahan itu merupakan kebun warga yang ditanami jambu biji dan pepaya. Berdekatan dengan lokasi itu dulu kawasan rawa-rawa.

Tak mengherankan jika jalannya dinamakan Jalan Baung. Baung adalah nama ikan air tawar serupa patin. "Memang di RW 002 ini nama jalannya rata-rata nama-nama ikan. Ada Jalan Sepat, Jalan Gabus, dan Jalan Baung," ucapnya.

Pagi itu, untuk pertama kali Erni melihat lokasi tersebut dalam bentuknya yang baru setelah sekitar satu tahun sebelumnya masih dipenuhi belukar. Kini ada lapangan basket dan futsal yang juga bisa jadi lapangan voli, aneka wahana permainan bagi kaum bocah, warung serba ada, juga perpustakaan.

"Sebelumnya kosong saja, jadi kesannya kumuh," kata Erni yang tinggal mengontrak bersama suami dan anak-anaknya sekitar 500 meter dari lokasi tersebut sejak tahun 1999.

Sekarang Erni tak perlu khawatir mengawasi anaknya saat bermain. Padahal, sebelumnya, ia mesti mengeluarkan energi ekstra untuk hal tersebut. "(Saking khawatirnya) Saya kadang bilang (main) di rumah saja, enggak usah keluar," ujar Erni.

Tentu saja berada di dalam rumah seharian bukan hal ideal bagi anak-anak. Terutama karena salah satu hak mereka adalah bermain, selain pengasuhan sebagai yang utama.

Tak jauh dari situ, dalam waktu hampir bersamaan, Yanti (42) tengah menyuapi Raya (5), cucu pertamanya, di atas bangku ayunan yang dimainkan Raya bersama sejumlah bocah lain. Yanti sudah 23 tahun berdomisili di kawasan itu bersama suaminya, Hartoyo (45), dan kedua anak mereka, Hendi (23) dan Meilia Pratiwi (17).

Mengetahui lokasi itu kini dibangun ulang dengan sejumlah fasilitas, Yanti merasa senang karena warga segala umur bisa menggunakan taman itu. "Ibu-ibu (sebelumnya) juga suka main voli di lapangan yang dulu," katanya.

Isi perpustakaan juga dijamin. Hari itu, Duta Besar Swiss untuk Indonesia menyumbangkan 1.037 buku bacaan, 73 buku braille, serta 15 paket permainan edukatif.

Harga diri

Basuki Tjahaja Purnama dalam pidatonya di hadapan warga yang tinggal di sekitar RPTRA Baung menggarisbawahi pentingnya RPTRA berikut segala kegiatan di dalamnya-dengan para anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai ujung tombaknya-sebagai salah satu instrumen untuk meningkatkan moral warga.

Ia menyebutkan, salah satu upaya adalah melengkapi RPTRA tersebut dengan sejumlah wahana permainan berstandar sama seperti dipergunakan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Basuki mengatakan, semua wahana permainan itu diasuransikan. Itu masih ditambah dengan jaminan atas kerusakan selama lima tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com