JAKARTA, KOMPAS.com - Berita terpopuler Jakarta masih didominasi isu seputar Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kali ini, mengenai isu pembagian sembako yang marak menjelang pencoblosan Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 19 April besok.
Selain mengenai pilkada, berita soal Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang aktif kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta serta Wakil Gubernur DKI Jakarta juga menarik pembaca.
Pada hari pertama aktif kembali setelah cuti kampanye putaran kedua, Senin (17/4/2017), Ahok menerima banyak aduan warga.
Sejak pukul 05.00 WIB, warga sudah mengantre di Balai Kota DKI Jakarta untuk mengadu kepada Ahok.
Berikut berita populer seputar Jakarta yang mungkin Anda lewatkan:
1. Ahok Kembali Aktif, Warga Mengantre untuk Mengadu
Pada hari pertama Ahok kembali aktif sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia menerima aduan warga, baik warga yang berasal dari Jakarta maupun dari luar Jakarta. Sejak pukul 05.00, warga sudah mengantre di Balai Kota.
Sumiati, warga Pondok Cabe, Tangerang, mengaku berangkat dari rumahnya sekitar pukul 03.40 WIB untuk menemui Ahok. Ia bersama kerabatnya ingin mengadu soal pemutusan kerja yang mereka alami.
"Saya dari rumah pukul 03.40 WIB, sebenarnya bukan warga DKI, tetapi yang mau saya adukan ini kan soal perusahaan yang ada di Jakarta," ujar Sumiati di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin.
Perusahaan tempat mereka bekerja tersebut berdomisili di Ciganjur, Jakarta Selatan. Ia dan kawan-kawannya mengaku tidak diberi pesangon setelah perusahaan mereka ditutup.
Selengkapnya: Ahok Aktif Kembali, Warga Antre Buat Mengadu Sejak Pukul 05.00 WIB
Baca juga: Ini Video Suasana Balai Kota pada Hari Pertama Ahok Aktif Kembali
2. Ahok: Nanti Gue WA Bu Airin...
Tak Hanyamenerima aduan warga Jakarta, Ahok menerima aduan warga luar Jakarta, seperti seorang warga asal Kelurahan Cijantra, Kabupaten Tangerang, Banten, bernama Linda. Kepada Ahok, ia mengadukan soal masalah lahan.
"Pak maaf, saya warga Tangerang datang ke sini. Intinya tanah saya diserobot, Pak," kata Linda.
Linda memberi dokumen yang dimilikinya kepada Ahok. Kemudian, Ahok dengan serius membaca dokumen lahan milik Linda.
Setelah membaca dokumen, Ahok menyadari bahwa lahan yang dimasalahkan ini berada di wilayah Tangerang Selatan.
Ia pun berjanji akan menghubungi Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. "Eh ini (lahannya) di Tangsel ya? Lo fotokopi ini (dokumennya), nanti gue WA (WhatsApp) Bu Airin (Wali Kota Tangsel)," kata Ahok kepada Natanael, staf pribadinya.
Selengkapnya: Ahok: Nanti Gue WA Bu Airin...
Baca juga: Warga Malah Minta Foto Bareng Saat Disindir Ahok di Balai Kota
3. Ahok Berharap Warga yang Mengadu kepada Dia Berkurang
Ahok berharap, warga yang mengadu kepadanya di Balai Kota DKI Jakarta berkurang. Sebab, beberapa bulan terakhir ini, Ahok mengikutsertakan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI terkait untuk mendampinginya menerima aduan warga.
"Secara prinsip, dinas terkait ikut (menerima aduan), sekarang (aduan warga) bisa lebih cepat diproses. Kami harap makin lama makin enggak banyak orang (mengadu di Balai Kota) seharusnya," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/4/2017).
Hanya saja, menurut Ahok, warga terkadang kurang puas ketika langsung mengadu ke SKPD terkait. Beberapa warga, kata dia, mengaku ditolak oleh SKPD terkait saat melapor.
Hal itulah yang menyebabkan warga datang ke Balai Kota DKI Jakarta untuk mengadukan permasalahan mereka kepada Ahok.
Jika pelayanan di bawah semakin baik, kata Ahok, tak akan lagi ada permasalahan yang membuat warga mengadu.
Selengkapnya: Ahok Harap Warga yang Mengadu di Balai Kota Semakin Sedikit
Baca juga: Warga Malah Minta Foto Bareng Saat Disindir Ahok di Balai Kota
Politikus Partai Persatuan Pembangunan, Abraham "Lulung" Lunggana angkat bicara soal kabar bagi-bagi sembako jelang pencoblosan pilkada.
Ia menilai, pembagian sembako oleh yang diduga tim Ahok-Djarot merupakan bentuk politik uang.
Hal ini terkait temuan sembako di Kantor PPP Jakarta Selatan yang sudah dilaporkan ke Panwaslu.
"Menurut kami itu bentuk gratifikasi kepada rakyat. Kita tahu yang namanya biang korupsi itu siapa, ada di pihak mana. Maka jangan klaim dirinya paling benar," ujar Lulung kepada Kompas.com, Senin (17/4/2017).
Lulung menyesalkan praktik pembagian sembako ini masif pada masa tenang pilkada. Senin pagi, dia mendapatkan laporan adanya timbunan sembako di Kantor PPP Jakarta Selatan
Selengkapnya: Lulung: Kita Tahu Biang Korupsi Itu di Pihak Mana...
Baca juga: Ahok Minta Pendukungnya Ditindak jika Ada yang Bagi-bagi Sembako
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyayangkan praktik politik uang berbalut pembagian sembako yang diduga dilakukan relawan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Menurut Sandi, hal tersebut sama saja dengan korupsi uang rakyat.
"Mereka juga menyadari bahwa (sembako) yang dibagi ini uang rakyat yang dikorupsi juga oleh pihak-pihak yang selama ini diuntungkan dengan kekuasaan," kata Sandi usai mengisi seminar kewirausahaan di kampus Bina Sarana Informatika (BSI) Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (17/4/2017).
Menurut Sandi, dari laporan jaringan relawannya di lapangan, pembagian paket sembako sangat masif pada detik-detik akhir Pilkada DKI Jakarta 2017.
Bahkan, Sandi sampai harus menemui Ketua Tim Pemenangan Bidang Relawan, Boy Sadikin, pada Minggu (16/4/2017) malam, khusus untuk membahas itu.
Selengkapnya: Sandiaga: Pembagian Sembako Pakai Uang Rakyat yang Dikorupsi
Baca juga: Kata Tim Ahok-Djarot soal Temuan Bagi-bagi Sembako
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Utara menemukan sebuah rumah tempat penyimpanan paket sembako di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (17/4/2017).
Paket sembako tersebut diduga akan dibagikan oleh relawan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Ahok-Djarot.
"Rumah tempat pengepakan, ada 355 paket," ujar Komisioner Panwaslu Jakarta Utara Desinta saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Selain di Jakarta Utara, sembako yang diduga dari relawan Ahok-Djarot juga ditemukan di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Di Jakarta Timur, Panwaslu menemukan 6 karung paket sembako di Susukan serta 169 karung sembako atau sekitar 845 paket yang berisi beras, minyak goreng, dan gula pasir di Cakung Timur pada Minggu (16/4/2017) malam.
Sementara itu, Panwaslu Jakarta Barat mengamankan sembilan mobil box besar dan sebelas karung berisi paket sembako di tiga wilayah di Jakarta Barat. Sembako tersebut juga diduga hendak dibagikan oleh simpatisan Ahok-Djarot.
Selengkapnya: Panwaslu Temukan Rumah Penyimpanan Sembako Relawan Ahok-Djarot di Jakarta Utara
Baca juga: Panwaslu Amankan 9 Mobil Box dan 11 Karung Sembako dari Simpatisan Ahok-Djarot