Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Sikap Ahok dan PDI-P soal Operasi Sembako Murah

Kompas.com - 18/04/2017, 14:51 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada perbedaan sikap antara calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dengan salah satu partai pengusungnya, PDI-P. Ahok menyatakan tidak suka bagi sembako dan mengadakan bakti sosial saat kampanye, PDI-P justru melaksanakan operasi pasar murah dengan menjual sembako di bawah harga pasaran.

"Dia (Ahok) sebal, dia enggak menyetujui itu. Dia sebal banget, sejak awal dia enggak mau. Tapi, bagiku, enggak masuk akallah kalau semua (calon pemilih) dianggap kelas menengah," kata politikus PDI-P Eva Kusuma Sundari saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/4/2017).

Eva merupakan anggota tim pemenangan Basuki-Djarot Saiful Hidayat. Dia juga beberapa kali mengadakan operasi pasar murah di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

"Aku bikin di Cawang, beberapa titik, terutama di daerah yang Mas Agus (Yudhoyono) menang," tutur Eva.

Agus merupakan salah satu calon gubernur DKI Jakarta 2017. Namun Agus dan pasangannya Sylviana Murni kalah pada putaran pertama.

Pengurus internal PDI-P mendapati bahwa dari hasil evaluasi Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, mereka kurang menyentuh pemilih dari masyarakat kelas menengah ke bawah. Maka dari itu, jajaran PDI-P memutuskan untuk menggelar operasi pasar murah, meski Ahok tidak sejalan dengan mereka.

"Beberapa anggota dewan setuju dengan ide itu, bikin sembako murah. Enggak ada bagi-bagi (sembako), kami paham aturannya," kata Eva.

Harga yang ditawarkan dalam pasar murah berkisar Rp 10.000 untuk satu paket sembako, dengan isi paket berupa beras dua kilogram, minyak goreng satu liter, serta gula satu kilogram seharga Rp 45.000.

Hari Minggu (16/4/2017) lalu, Ahok menegaskan dirinya tidak pernah membagi sembako dan mengadakan baksos untuk menggalang suara. Menurut dia, cara seperti itu sudah tidak efektif lagi.

"Saya enggak pernah lakukan yang begitu-begitu (bagi-bagi sembako). Saya enggak suka tuh bagi-bagi sembako, baksos (bakti sosial) saja saya enggak pernah lakukan," kata Ahok di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, saat itu.

Baca juga: Ahok: Saya Enggak Suka Bagi-bagi Sembako, Apalagi Baksos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com