Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembicaraan Telepon Ahok dengan Erwin Aksa Atur Pertemuan dengan Anies

Kompas.com - 19/04/2017, 20:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat tengah meladeni pertanyaan wartawan, calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima panggilan telepon.

Ternyata telepon itu datang dari salah seorang tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Erwin Aksa.

Perbincangan telepon itu untuk membicarakan rencana pertemuan antara Ahok dan Anies, Kamis (20/4/2017) esok. Hanya saja, dalam percakapan itu, Ahok mengaku akan menjalani sidang tuntutan esok.

"Besok aku jam 9 sidang, enggak keburu kali ya, atau (ketemu jam) 1/2 8 juga boleh ya," kata Ahok, dalam percakapan telepon bersama Erwin, di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017).

Masih dalam percakapan tersebut, Ahok menawarkan Anies untuk menemuinya di Balai Kota di pagi hari. Ahok menawarkan, Anies bertemu dirinya saat menemui warga di Pendopo Balai Kota.

"Boleh sih kalau mau ikut jam setengah 8 di Balai Kota. Okelah, makasih ya," kata Ahok sambil mengakhiri pembicaraan.

Baca: Ahok Mengaku Sudah Telepon dan WhatsApp Anies

Seusai menerima telepon Erwin, Ahok mengaku ditawari bertemu Anies malam ini. Hanya saja, kegiatannya hari ini sangat padat. Dia harus berkeliling menemui ketua umum partai politik pengusungnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Jadi malam ini Anies mau ke rumah, saya bilang, 'Saya hari ini lagi keliling ke ketum partai. Takutnya nanti enggak (ketemu karena enggak) tahu kelar jam berapa'," kata Ahok.

Kemudian Ahok menawarkan Anies menemui dirinya di Balai Kota DKI Jakarta. Sekaligus untuk mengetahui rutinitasnya setiap pagi di Pendopo Balai Kota.

"Saya nawarin, mau enggak besok pagi kan kita terima (warga) jam setengah 8, jadi Pak Anies juga ikut. Supaya bisa lihat bagaimana saya ketemu orang," kata Ahok.

Baca: Hasil Final "Quick Count" Kompas: Ahok-Djarot 42 Persen, Anies-Sandi 58 Persen

Hasil quick count atau hitung cepat Litbang Kompas pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 selesai, Rabu (19/4/2017) pukul 17.20 WIB.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Pusat Data Litbang Kompas, pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan- Sandiaga Uno unggul dengan perolehan 58 persen suara.

Sementara itu pasangan Ahok- Djarot memperoleh 42 persen suara. Peneliti Litbang Kompas, Ratna, mengatakan hasil ini merupakan prediksi terkait hasil putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com