Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cijantung Nilai Pengosongan Rumah oleh Kodam Jaya Tidak Adil

Kompas.com - 26/04/2017, 21:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak awal tahun hingga April 2017, pihak Kodam Jaya telah melakukan pengosongan terhadap warga yang tinggal di Komplek Perumahan Angkatan Darat (KPAD) Cijantung II, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Menurut data yang dihimpun, lebih dari tiga kali pengosongan dilakukan Kodam Jaya terhadap kurang lebih 50 rumah di dalam komplek tersebut.

Sekitar 100 kepala keluarga dengan 300 jiwa disebut kena dampak pengosongan ini. Kompas.com bertemu dengan salah satu warga yang rumahnya mengalami pengosongan oleh Kodam Jaya, Rabu (26/4/2017).

Warga yang tak mau disebut identitasnya itu menilai Kodam Jaya melakukan tindakan yang tidak adil dengan mengosongkan paksa mereka yang tinggal di KPAD Cijantung II.

Ia mengatakan, rumah yang ditempati dan kini sudah dibongkar untuk dibangun bangunan baru itu merupakan rumah ayahnya, seorang pahlawan pejuang 1945.

Sejarahnya, lanjut dia, Jenderal Gatot Subroto dahulu memberikan sejumlah tentara termasuk sang ayah rumah kecil di atas lahan komplek itu. Kemudian para tentara dan keluarganya, merenovasi dengan biaya sendiri rumah mereka.

"Dulu kita masuk ke sini masih kebun karet, tempat jin buang anak. Jalanan belum ada dulu, masih tanah dan batu," kata warga tersebut kepada Kompas.com, Rabu siang.

Baca: Rumah Dikosongkan Kodam Jaya, Warga Cijantung II Mengadu ke Komnas HAM

Secara perlahan, warga menurut dia juga merombak lingkungan sekitar. Dengan swadaya, warga membangun jalan dan pagar untuk komplek mereka sendiri.

Tahun 1958, komplek ini disebut berdiri. Sekarang pemandangan di komplek ini sudah berubah menjadi perumahan dengan model kalangan menengah dan kalangan atas.

Maklum wajah rumah di sini selain ada yang berhalaman luas alias megah, juga ada yang bertingkat dua. Sebagian rumah juga ada yang sedang dibangun dengan model bertingkat.

"Di sini itu sudah komplek RTK, rumah tentara kaya. Coba (anda) masuk, rumah elit semua. Pondok Indah Kalah," ujar dia.

Menurut dia, yang tinggal di komplek ini memang beberapa pernah atau menduduki jabatan penting seperti mantan Panglima Kodam Jaya, Mantan Danjen Kopassus, termasuk Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu.

Baca: Nilai Saya Mulai Turun Gara-gara Pengosongan Rumah...

Ada juga ibu dari Ani Yudhoyono, yang disebut tinggal di sini. Rumah di komplek tentara ini disebut diperuntukan bagi tentara golongan II.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com