Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kata Warga soal Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Kompas.com - 28/04/2017, 13:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak karangan bunga baru berdatangan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/4/2017). Karangan bunga baru itu diletakan di halaman Balai Kota. Ada juga karangan bunga yang diletakan di jalur pejalan kaki di sekeliling Monas.

Karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat menyusul kekalahan mereka pada Pilkada DKI 2017 itu menarik minat masyarakat untuk sekadar mampir dan melihat-lihat. Salah satunya adalah Handriyani yang pagi tadi melihat karangan bunga di trotoar Monas. Perempuan ini sebenarnya bekerja di kawasan Semanggi.

"Tapi sengaja mau ke sini dulu lihat karangan bunga. Suka deh baca tulisan-tulisannya, lucu-lucu," ujar Handriyani.

Handriyani mengatakan, baru kali ini dia melihat karangan bunga dalam jumlah besar. Bahkan, kata dia, jumlahnya melebihi karangan bunga yang biasa ada di rumah duka.

"Baru kali ini seumur hidup saya lihat karangan bunga banyak sekali seperti ini. Bahkan kalau katanya di rumah duka kan banyak tuh, ini lebih banyak lagi," ujar Handriyani.

Baca juga: Baper untuk Ahok-Djarot lewat Karangan Bunga Dinilai Menyehatkan

Warga lain, Christie, mengatakan karangan bunga justru berbicara lebih banyak daripada kata-kata. Bunga-bunga ini membawakan pesan semangat dan harapan dengan cara yang damai.

"Kita merasa damai, adem, nyaman dengan bunga berwarna-warni," ujar Christie.

Begitupun dengan Andrie yang berpendapat karangan bunga justru ungkapan ekspresi yang lebih sehat.

"Lebih damai, daripada demo. Bunga justru lebih menyentuh," ujar dia.

Karangan bunga masih terus berdatangan di Balai Kota DKI Jakarta. Pesan-pesan dalam karangan bunga itu semakin lama juga semakin unik.

Lihat juga: Karangan Bunga, Wajah Harapan Bukan Tangis Kegalauan

"Pak Ahok, meskipun mulutmu gak manis tapi kamu mantan termanis yang sulit kutepis".

"Kalian tau? Jakarta tanpa Badja bagaikan masakan tanpa garam!".

Itu hanya beberapa bunyi pesan pada karangan bunga yang baru datang itu. Warga juga masih mengantre di Balai Kota untuk bisa berfoto bersama Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com