Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Dugaan Adanya Instruksi untuk Bakar Karangan Bunga

Kompas.com - 02/05/2017, 19:16 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tengah menyelidiki pembakaran karangan bunga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang ditempatkan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, oleh para buruh pada aksi "May Day" (1/5/2017).

"Berkaitan dengan pembakaran bunga, apakah ada yang nyuruh, apakah itu bagian dari kegiatan unras (unjuk rasa), dari kelompok mana, dari daerah mana, masih kami identifikasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (2/5/2017).

(Baca juga: Ahok: Sayang Aja Karangan Bunga Dibakar, Itu Rezekinya Pasukan Oranye)

Argo mengatakan, kasus tersebut ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Pihaknya pun mempersilahkan jika ada masyarakat yang merasa dirugikan akibat pembakaran karangan bunga itu untuk melapor ke kepolisian.

Argo menduga, pembakaran bunga tersebut tak terencana dan hanya perbuatan reaktif dari para pendemo.

Terkait informasi mengenai adanya orator yang memerintahkan agar massa membakar karangan bunga tersebut, Argo mengaku belum mengetahuinya.

Ia menyambut positif jika ada masyarakat yang mempunyai barang bukti berupa instruksi pembakaran dari orator tersebut. "Kalau ada rekamannya ya bagus," kata Argo.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Jupan Royter sebelumnya mengatakan, instruksi pembakaran karangan bunga di depan Balai Kota, Jakarta Pusat yang dilakukan oleh buruh, Senin (1/5/2017), berasal dari salah satu orator aksi.

Jupan mengatakan, ia sendiri hadir dan mendengar ada instruksi yang diteriakan oleh orator aksi yang berada di atas mobil komando.

(Baca juga: Kasatpol PP: Instruksi Pembakaran Karangan Bunga dari Mobil Komando)

Selain itu, rekaman video yang didapatkannya memperlihatkan adanya instruksi seperti yang ia lihat.

"Oknum (Instruksi pembakaran) sudah jelas dari mobil komando. Kan ada ajakannya. Ada pasti dong ada rekamannya," ujar Jupan saat ditemui Kompas.com di IRTI Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017).

Kompas TV Buruh Bakar Karangan Bunga Untuk Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com