Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilatarbelakangi Aksi Aiptu Sunaryanto, Polres Jakut Gelar Lomba Diskresi

Kompas.com - 08/05/2017, 22:08 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Utara menggelar lomba diskresi yang diikuti sejumlah perwakilan kepolisian sektor di wilayah Jakarta Utara.

Kapolres Jakarta Utara Kombes Dwiyono mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk melatih kemampuan pengambilan keputusan oleh petugas kepolisian ketika dalam situasi genting di lapangan.

Kegiatan itu juga dilatarbelakangi sejumlah kejadian beberapa waktu lalu, seperti penyelamatan penumpang angkot yang dilakukan oleh Aiptu Sunaryanto di Jakarta Timur.

Diskresi yang dilakukan oleh Sunaryanto untuk melumpuhkan penodong yang menyandera penumpang angkot itu dirasa tepat.

"Kegiatan ini adalah meningkatkan kemampan anggota dalam rangka melakukan penilaian di lapangan. Opsi itu dilakukan agar dalam pelaksanaannya, anggota tidak melakukan kesalahan-kesalahan," ujar Dwiyono di Koja, Jakarta Utara, Senin (8/5/2017).

(Baca juga: Aiptu Sunaryanto, Polisi yang Gagalkan Penodongan di Angkot Terima Penghargaan dari Kapolda)

Dalam lomba ini, diadakan sejumlah simulasi untuk menunjukkan kesiapan petugas mengambil keputusan, misalnya simulasi ketika terjadi pencurian, penyanderaan, hingga saat tindakan anarkistis yang dilakukan oleh warga.

"Pada saat penyanderaan bagiamana, ketika ada anggota yang masih kumpul-kumpul untuk melaksanakan aksi bagaimana, sampai pada saat ada masyarakat yang coba lakukan pemerkosaan bagaimana," ujar Dwiyono.

"Saat ada penjarahan bagaimana. Ini yang kelihatan tahapannya," kata dia.

Selain Aiptu Sunaryanto yang dirasa tepat dalam mengambil keputusan, ada tindakan petugas kepolisian yang dirasa keliru oleh sebagian pihak, seperti penembakan yang dilakukan oleh Brigadir K kepada satu keluarga penumpang mobil Honda City di Lubuklinggau atau tindakan Aipda Bekti Sutikno, anggota Polres Bengkulu, yang menembak anaknya karena dikira pencuri.

(Baca juga: Tak Sengaja, Polisi Tembak Anaknya Sendiri hingga Korban Meninggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com