Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Klop antara Tim Sinkronisasi Anies-Sandi dan Pemprov DKI

Kompas.com - 23/05/2017, 07:09 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama sehari pada Senin (22/5/2017) kemarin, tim sinkronisasi Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengadakan rapat tertutup dengan tim dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawaty mengatakan, rapat tersebut untuk menyinkronkan program Anies-Sandi dengan program Pemprov DKI terlebih dahulu dalam skala umum.

"Jadi bertahap ya, ini baru meng-klop-kan di level program dulu," ujar Tuty.

Sementara, dalam satu program bisa terdiri dari beberapa kegiatan. Setelah program-program dinilai saling klop, barulah dibahas mengenai kegiatan-kegiatannya. Setelah breakdown kegiatan selesai, mereka akan membahas soal anggaran.

"Jadi program, kegiatan, baru anggaran. Anggaran itu ngikutin kegiatan. Rekapnya baru berbentuk program," kata Tuty.

Sebanyak 23 janji kampanye Anies-Sandi diterjemahkan menjadi 154 program dan dirinci lagi menjadi 473 kegiatan.

Saling klop

Setelah memantau jalannya rapat, Tuty mengatakan program yang dipaparkan tim sinkronisasi secara umum selaras dengan program-program Pemprov DKI selama ini.

"Ketika saya lihat semua desk, Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, jadi mayoritas itu matching ya, mayoritas klop, sinkron dengan program yang diturunkan dari urusan pemerintahan, baik urusan wajib pelayanan dasar maupun urusan pilihan," ujar Tuty.

Baca juga: Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Mulai Bekerja Bersama Pemprov DKI

Tuty mengatakan, pada pertemuan kali ini, tim dari Pemprov DKI lebih banyak mendengar pemaparan dari tim sinkronisasi terkait program-program Anies-Sandi yang akan masuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2018. Menurut Tuty, mereka ingin memahami filosofi dan tujuan program-program itu.

Salah satu program Anies-Sandi yang selaras dengan program Pemprov DKI adalah program OK OCE. Tuty mengatakan, program lain yang juga klop adalah tentang tata kelola air, PAUD, program untuk budaya betawi, dan pengelolaan transportasi.

"Untuk transportasi, waktu saya baca tadi, itu berupa program pendataan dan penataan transportasi, artinya secara generik perlu didata ulang, ditata lagi yang ada," ujar Tuty.

Anggota tim sinkronisasi, Edriana Noerdin, mengatakan pertemuan berjalan baik. Seperti kata Tuty, Edriana mengatakan banyak program yang selaras.

"Umpamanya itu ada 154 program yang kami usulkan, ternyata di sini sudah ada tempatnya alokasinya," ujar Edriana.

Meski belum dibahas lebih jauh, Edriana mengatakan bentuk kegiatan hasil turunan program Anies-Sandi beberapa juga sudah ada di Pemprov DKI. Tim tinggal mempertajam target dan sasarannya saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com