Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uber: Kami Bersimbiosis dengan Angkutan Umum, Bukan Bersaing

Kompas.com - 29/05/2017, 19:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak penyedia layanan Uber menyatakan bahwa mereka bukanlah pesaing angkutan umum.

Sebab, dari data yang dimiliki, banyak pengguna Uber yang juga merupakan pengguna KRL commuter line dan bus transjakarta.

Head of Public Policy and Goverment Affairs Uber Indonesia Jhon Colombo mengatakan, kebanyakan pengguna Uber adalah pengguna yang mengombinasikan beberapa moda transportasi dalam satu kali perjalanan.

Mayoritas dari mereka menggunakan layanan Uber pada kilometer pertama dan kilometer terakhir perjalalan.

"Dengan begini kita melihat sebetulnya kita simbiosis dengan transportasi massal, bukan bertentangan. Kita bisa bekerja sama untuk memberikan opsi bagi masyarakat kota besar sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi," kata Jhon di kantornya di UOB Plaza, Jakarta, Senin (29/5/2017).

(Baca juga: Layanan Uber Kini Bisa Dipesan Lewat Aplikasi Trafi)

Ia menyampaikan hal ini dalam acara penandatangan kerja sama antara Uber dan penyedia aplikasi transportasi Trafi. Melalui kerja sama ini, layanan Uber dapat dipesan melalui aplikasi Trafi.

Uber menjadi layanan transportasi umum non-massal pertama yang masuk dalam Trafi. Aplikasi Trafi menyediakan informasi bagi penggunanya yang hendak berpergian dengan transportasi umum.

Aplikasi ini menawarkan pilihan beberapa jenis moda, dari mulai KRL, transjakarta, angkot, hingga kini Uber.

Seperti pemesanan langsung pada aplikasi Uber, pada pemesanan melalui Trafi, pengguna dapat melihat durasi perjalanan dan estimasi biaya.

(Baca juga: Dikeluhkan, Sistem Pembayaran Aplikasi Uber Menggunakan Kartu Kredit)

Dengan menekan tombol opsi berlogo Uber, pengguna akan otomatis masuk ke dalam aplikasi Uber dan ditawarkan berbagai jenis layana Uber, baik UberX maupun UberMotor.

"Hampir 30 persen perjalanan Uber dimulai dan berakhir kurang dari 200 meter dari stasiun kereta. Ini sangat penting dan jadi pertimbangan kenapa kita sangat mengutamakan partnership dengan aplikasi seperti Trafi," kata Jhon.

Kompas TV Transportasi “Online” Uber Merugi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com