Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Jami Al-Makmur, Wakaf Raden Saleh di Pinggir Ciliwung

Kompas.com - 05/06/2017, 19:10 WIB

"Tahun 1980-an, masjid direnovasi, lalu tangga yang menghubungkan antara masjid dan tempat wudu ditutup," tutur Syahlani.

Sekitar tahun 1980, masjid digunakan untuk beribadah warga Paseban, Kramat Lontar, Senen, karena lokasinya yang ada di tengah-tengah. Bangunan masjid juga terdiri dari dua bagian, yaitu bagian atas (baru) dan bawah (lama). Saat hari biasa, masjid bangunan lama dibuka untuk shalat berjemaah dan melayani para pengunjung. Adapun saat tarawih dan bulan Ramadhan, seluruh bagian masjid dibuka karena banyaknya jemaah yang datang.

Menurut Syahlani, arsitektur dari Masjid Jami Cikini banyak dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Atap masjid ini berbentuk limas terpancung dengan lengkung di ujung atap mirip bangunan kelenteng. Lalu, di bagian belakang masjid tersebut juga ada sebuah kubah yang berbentuk bulat.

Normalisasi kali

Masjid juga sudah beberapa kali mengalami renovasi. Syahlani mengingat ada perseteruan yang lumayan keras antara warga dan pemerintah saat hendak menormalisasi Kali Ciliwung. Pada 1990-an, pemerintah melaksanakan program normalisasi kali sepanjang 8 x 10 meter untuk membangun jalan inspeksi di tepi Ciliwung. Dampak dari normalisasi itu, sebagian pagar masjid yang berbatasan dengan Ciliwung terpotong dan rusak.

"Berkat perlawanan warga dan dialog antara pengurus yayasan dan Wali Kota Jakarta Pusat saat itu, masjid akhirnya tidak jadi tergusur. Hanya bagian tempat wudu saja yang menyempit," kata Syahlani.

Kini, Masjid Jami Al-Makmur tegak berdiri meski ada beberapa kerusakan, seperti atap yang kerap bocor. Saat Ramadhan, masjid memberikan hingga 200 paket makanan berbuka gratis kepada pengunjung.

Sejumlah orang ternama pun pernah beribadah di masjid tersebut, seperti Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Susilo Bambang Yudhoyono, Wiranto, Fuad Bawazier, dan Anies Baswedan. Saat mengunjungi masjid tersebut, Anies Baswedan berkeinginan masjid juga menjadi tempat wisata sejarah dan religi.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Juni 2017, di halaman 27 dengan judul "Wakaf Raden Saleh di Pinggir Ciliwung".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com