Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandi Beri Bantuan Sembako untuk Anak dan Lansia pada 2018

Kompas.com - 06/06/2017, 10:39 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Masrokhan mengatakan, gubernur-wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan memberi bantuan sembako untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu, warga lanjut usia, dan penyandang disabilitas pada 2018.

Bantuan tersebut akan direalisasikan dalam kegiatan "pemenuhan kebutuhan dasar bagi anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas" yang masuk ke dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Dinas Sosial DKI Jakarta 2018.

"Itu kan ada slot di visi-misinya beliau (Anies-Sandi) yang dirancang untuk ke sana. Pemenuhan kebutuhan dasar itu kan menjadi kewajiban di aturan perundang-undangan bagi pemda maupun pemerintah pusat," ujar Masrokhan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/6/2017).

(baca: Kegiatan Tambahan Rp 12,35 Miliar Anies-Sandi Dimasukan ke RKPD 2018 )

Agar tepat sasaran, Masrokhan menyebut bantuan tersebut akan didistribusikan secara non-tunai menggunakan kartu. Pemprov DKI akan mentransfer sejumlah dana ke rekening tersebut untuk dibelanjakan di e-warung.

Kartu tersebut hanya bisa digunakan untuk membeli sembako yang disediakan dalam kegiatan "pemenuhan kebutuhan dasar bagi anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas", yakni beras, gula, dan minyak goreng. Transaksi juga sepenuhnya menggunakan mesin elektronic data capture (EDC).

"Enggak (tunai), itu kan zaman dulu ya, sekarang model cashless. Itu mengurangi faktor salah sasaran, artinya dengan kartu itu lebih tepat sasaran karena akan lebih bisa dikontrol," ucap Masrokhan.

Menurut Masrokhan, kegiatan ini mirip dengan program bantuan pangan non-tunai dari Kementerian Sosial RI yang disalurkan Dinas Sosial di DKI Jakarta. Agar tidak tumpang tindih, kata dia, penerima bantuan sembako dari Pemprov DKI adalah warga yang tidak menerima bantuan pangan non-tunai dari Kemensos.

"Itu kan kelihatan yang dibantu Kementerian Sosial. Data yang di kami, usulan data baru yang tidak dibantu (kementerian), jadi tanggung jawab kami. Jadi kalau misalnya ada 100, yang sudah dipenuhi kementerian misalnya 60, yang 40 adalah kewajiban APBD," ucap dia.

Masrokhan menuturkan, kegiatan "pemenuhan kebutuhan dasar bagi anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas" ini adalah hasil pembicaraan dengan tim sinkronisasi Anies-Sandi.

Nantinya, penyediaan sembako untuk kegiatan ini akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya.

"DKI mendorong untuk berfungsinya BUMD. Kami ada yang namanya Food Station, barangkali didorong untuk membantu proses percepatan pangan," kata Masrokhan.

(baca: Upaya Anies-Sandi Masukkan Program ke APBD-P dan Permintaan untuk Tak Buru-buru)

Adapun program bantuan pangan non-tunai dari Kementerian Sosial hanya berupa beras dan gula. Setiap bulannya, Kementerian Sosial mentransfer dana Rp 110.000 ke rekening setiap kelompok penerima manfaat (KPM) untuk membeli gula seharga Rp 12.500 per kilogram dan beras seharga Rp 8.500 per kilogram.

Hingga saat ini, sudah ada 212.978 warga DKI Jakarta yang menjadi penerima bantuan pangan non-tunai tersebut dengan 36 e-warung yang sudah ada.

Kompas TV Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Umumkan Evaluasi Pekan Depan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com