Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membran Penyaring dan Tanaman Air, Cara Tangani Pencemaran Air

Kompas.com - 06/06/2017, 13:13 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, memberikan tips bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam usaha menangani pencemaran air di sungai-sungai. Nirwono mengatakan, ada beberapa langkah untuk menangani bau menyengat yang dihasilkan dari limbah cair.

"Kolam difungsikan sebagai pengolah air limbah dengan menggunakan teknologi membran untuk menyaring polutan atau bahan pencemar," katanya kepada Kompas.com melalui ketetangan tertulis, Selasa (6/6/2017).

Langkah lain yang menurut dia ampuh yaitu dengan menanam tanaman air  khusus yang berfungsi menyerap polutan dari akar-akarnya.

"Pilih tanaman air yang memiliki perakaran serabut yang banyak berfungsi menyerap polutan seperti tanaman eceng gondok, teratai dan lili air," kata dia.

Menurut dia, cara itu lebih murah dan ramah lingkungan. Selain itu, kualitas air pun akan layak digunakan kembali baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk dialirkan kembali ke sungai.

"Tapi jangan lupa, pertumbuhan tanaman air juga harus dikendalikan supaya tidak justru menutupi (saluran) kolam penampungan," kata dia.

Seperti diberitakan, permukaan Kali Grogol yang terletak di Jakarta Barat sempat tertutup busa putih berbau menyengat akibat pemompaan limbah dari kolam penampungan (olakan) sungai pada Senin (5/6/2017) malam. Sebelumnya Staf Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Karyono menjelaskan sulitnya mengendalikan bau tak sedap air limbah yang telah dipompa di kali Grogol.

Baca juga: Ini Penyebab Kali Grogol Sempat Tertutup Busa dan Bau

"Air yang di kolam olakan ini kan limbah rumah tangga, artinya kita mencuci, mandi semua airnya terkumpul di sini. Jadi sulit dikendalikan," kata dia, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com