Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grab Luncurkan Layanan Baru yang Permudah Orang Dapat Ojek "Online"

Kompas.com - 06/06/2017, 16:44 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Perusahaan layanan transportasi berbasis aplikasi, Grab, meluncurkan layanan bernama GrabNow untuk GrabBike di Jakarta. Layanan baru ini memiliki sistem yang sama dengan saat penumpang masih menggunakan jasa tukang ojek pangkalan, tetapi disinkronkan dengan sistem digital.

"Saat ini, driver GrabBike yang mendatangi penumpang saat memesan. Dengan GrabNow, penumpang yang mendatangi driver-nya langsung," kata Head of Product Grab Jerald Singh kepada Kompas.com di hotel JW Marriot, Singapura, Selasa (6/6/2017).

Menurut Jerald, ide awal untuk meluncurkan layanan GrabBike adalah mengakomodasi penumpang yang membutuhkan ojek online secara cepat. Selama ini, penumpang yang hendak bepergian dengan buru-buru kadang-kadang terkendala lamanya driver yang menerima pesanannya.

Mekanisme sinkronisasi dengan sistem digital terletak pada prosedur penggunaan GrabNow melalui aplikasi Grab. Penumpang terlebih dahulu mencantumkan tempat tujuannya dan akan mendapatkan harga pasti, kemudian tinggal mencari driver GrabBike di sekitarnya.

"Akan lebih mudah, karena kita tinggal bilang, 'Hei, aku mau pergi ke sana,' kepada driver. Harganya juga fixed, tidak perlu tawar-menawar lagi dengan tukang ojeknya," kata Jerald.

Pada sistem baru itu akan ada pilihan di menu aplikasi Grab bahwa pesanan penumpang disetujui oleh driver. Setelah terjadi kesepakatan, penumpang diantar driver ke tempat tujuan seperti biasanya.

Layanan GrabNow telah diluncurkan per hari ini. Jakarta dipilih untuk pertama kali menerapkan GrabNow atas dasar pertimbangan pasar terbesar Grab di Asia Tenggara. Meski begitu, layanan itu berstatus Beta alias masih uji coba.

Pihak Grab masih merampungkan beberapa hal sebelum menerapkan layanan GrabNow secara utuh, beberapa hari ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com