Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Minta Karyawan Transjakarta yang Mogok untuk Bersabar

Kompas.com - 12/06/2017, 16:38 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta agar karyawan Transjakarta tidak mogok kerja untuk mengaspirasikan tuntutannya. Kata Sandiaga, mogok kerja yang berimbas pada pelayanan ini sangat disayangkan bagi masyarakat.

"Saya imbau sabar dulu jangan mogok. Karena kalau mogok kasihan warga masyarakat yang sekarang lagi getol-getolnya berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Nah layanan ini harus dipastikan agar jangan terputus," kata Sandiaga ditemui di Hotel Ambhara, Melawai, Jakarta Selatan, Senin (12/6/2017).

Sandiaga mengakui masalah rekrutmen dan kepegawaian memang selalu pelik, tak hanya di Transjakarta namun juga perusahaan swasta. Sandiaga mengatakan hal ini bisa dihindari jika antara perusahaan dan pekerja rutin berdialog dan tidak tiba-tiba memuntahkan masalahnya.

Sandiaga yang sempat membawahi 50.000 karyawan mengatakan tiap karyawan dan sektor memiliki keluhan karir yang berbeda. Dialog yang rutin seharusnya berguna untuk memahami tiap-tiap masalah.

"Waktu dulu saya mengelola 50 ribu karyawan, kami lakukan pemetaan apa yang jadi keinginan khusus di beberapa sektor usaha. Ada yang inginkan misalnya kepastian jaminan kerja. Ada juga yang ingin peran. Ada yang dapat gaji tinggi tapi gak merasa berperan. Ada yang minta pelatihan mereka ingin mengembangkan karir mereka lebih baik. Nah ini yang nanti kita petakan," ujarnya.

Baca: Karyawan Kontrak Transjakarta Tak Puas dengan Sistem Perekrutan

Kendati demikian, Sandiaga optimistis Pemprov DKI Jakarta sebagai pemilik PT Transjakarta mampu mengatasi masalah ini. Ia juga bersedia jika dimintai masukan untuk mencari solusi.

"Saya seandainya dibutuhkan bisa menjembatani Pak Pak Djarot dengan karyawan walaupun saya enggak pernah spesifik untuk transportasi," kata Sandiaga.

Senin pagi, ratusan pegawai Transjakarta melakukan aksi unjuk rasa di kantor pusat Transjakarta di Cawang, Jakarta Timur. Imbasnya, sebagian koridor enggan beroperasi dan layanan Transjakarta sempat terganggu.

Baca: Moto #KiniLebihBaik Transjakarta Jadi Bahan Olok-olok di Twitter

Kompas TV Sejumlah sopir bus Transjakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan halte bus transjakarta Harmoni, Senin (12/6) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com