Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga BUMD DKI Kendalikan Inflasi

Kompas.com - 15/06/2017, 21:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta memprediksi inflasi pada bulan Juni atau selama Ramadhan ini masih bisa dikendalikan di bawah 1 persen, yaitu 0,8 persen. Upaya mengendalikan inflasi dari kelompok bahan makanan itu salah satunya dilakukan dengan menjaga pasokan pangan dari tiga badan usaha milik daerah, yaitu PD Pasar Jaya, PT Food Station Tjipinang, dan PD Dharma Jaya.

Kepala BI Kantor Perwakilan Jakarta Doni P Joewono mengatakan, upaya menekan laju inflasi dari sektor pangan dilakukan dengan stabilisasi harga pangan. BUMD DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Perdagangan Indonesia, Perum Bulog, dan sejumlah BUMN untuk mengadakan operasi pasar.

"Tahun-tahun sebelumnya, antara pemprov dan kementerian itu, mereka jalan sendiri-sendiri. Sekarang, programnya sudah bisa diselaraskan sehingga program satgas pangan cukup berhasil," kata Doni, Rabu (14/6).

Selama dua pekan Ramadhan ini, harga pangan di Jakarta dinilai cukup stabil. Peningkatan permintaan dalam jumlah besar juga belum terlihat. Permintaan mulai meningkat terutama terlihat pada sandang kebutuhan Lebaran.

Doni memprediksi kenaikan permintaan baru akan terlihat pada H-7 Lebaran. Peningkatan diprediksi untuk bahan lauk-pauk seperti telur ayam, daging ayam, dan daging sapi. PD Dharma Jaya selaku perusahaan daerah yang menjual daging sapi diharapkan segera berupaya memenuhi stok daging di pasaran.

"Untuk tahun lalu, dua minggu sebelum Lebaran harga sudah naik karena pasokan masih belum stabil," kata Doni.

Harga bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, misalnya, Rp 40.000 atau sama dengan harga sebulan lalu setelah sempat naik sekitar Rp 45.000 sekitar dua pekan lalu. Adapun harga cabai rawit merah terpantau Rp 50.000 per kilogram atau turun dari sebulan lalu Rp 70.000. Harga daging sapi has dalam sekitar Rp 110.000-Rp 170.000 per kg.

Selain dari bahan pangan, inflasi juga akan dipengaruhi biaya transportasi mudik Lebaran, terutama angkutan darat dan udara. Dinas Perhubungan dan Kementerian Perhubungan diharapkan mengevaluasi tarif batas bawah dan tarif batas atas biaya transportasi darat dan udara.

Pada Mei lalu, inflasi di Jakarta 0,49 persen. Inflasi di antaranya dipicu kenaikan harga telur ayam, daging ayam, bawang putih, dan dampak kenaikan tarif tenaga listrik untuk pelanggan berkapasitas 900 VA.

Pasar murah

Tingginya kebutuhan menjelang Lebaran ini membuat pasar murah menjadi andalan warga untuk meringankan beban keuangan. Pasar-pasar murah yang digelar diserbu warga.

Di Kelurahan Cipete Utara, warga sudah mengantre pasar murah sejak pukul 07.00. Pasar murah yang diselenggarakan Perum Bulog, Polda Metro Jaya, dan Kelurahan Cipete Utara itu dibuka pukul 07.30 dan habis dalam waktu tiga jam.

Seluruh komoditas bahan pangan pokok disediakan, di antaranya beras (2.000 kg) gula pasir (350 kg), daging sapi (75 kg), bawang merah (120 kg), bawang putih (120 kg), tepung terigu (100 kg), dan ayam beku (25 ekor). Harga komoditas lebih rendah dari pasaran atau sesuai dengan harga eceran terendah dari Perum Bulog.

Hal yang sama terjadi di pasar murah yang digelar Polsek Jagakarsa di Ciganjur. Polres Metro Jakarta Selatan berencana menggelar 12 pasar murah menjelang Lebaran. "Kebutuhan Lebaran selalu tinggi. Lalu harga-harga juga naik. Jadi, saya tertolong sekali kalau ada seperti ini," kata warga Ciganjur, Nurjanah (55), yang rela mengantre sejak pagi.

Menurut Lurah Cipete Utara Mohamad Yohan, pasar murah sangat diharapkan warga karena selisih harga cukup besar dibanding harga pasaran. Tetapi, dampaknya belum signifikan, kurang banyak, dan minim sosialisasi. Menurut dia, agar lebih berdampak, setidaknya pasar murah digelar sepekan sekali dengan sosialisasi yang gencar. (IRE/DEA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Juni 2017, di halaman 25 dengan judul "Tiga BUMD DKI Kendalikan Inflasi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com