Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Toleransi dari Masjid Tertua di Tangerang

Kompas.com - 16/06/2017, 06:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

Menurut Erik, toleransi antarumat beragama harus terus dijaga, terlebih di kala situasi politik yang sempat memanas beberapa waktu lalu.

Meski politik identitas bergejolak di Jakarta dan beberapa daerah lain ikut terpengaruh, Erik bersyukur karena gejolak yang sama tidak terjadi di lingkungannya.

"Kami dari pengurus masjid tidak ikut Aksi Bela Islam yang kemarin diadakan. Tidak perlu, menurut kami. Dan kondisi di sini juga aman-aman saja, karena kuncinya saling menghargai dan menghormati," tutur Erik.

Budaya saling menghargai dan menghormati ini merupakan warisan para pendahulu di Masjid Jami Kalipasir.

Bahkan, dari segi bangunan, nampak dengan jelas akulturasi budaya antara agama Islam dengan budaya Tionghoa, yang kini dijadikan cagar budaya dan tetap dipertahankan.

Keunikan Masjid Jami Kalipasir, kata Erik, adalah menara masjid yang mirip dengan pagoda di Tiongkok.

Tidak jauh dari menara, juga ada hiasan lain di kubah masjid yang bentuknya menyerupai ornamen atap bangunan di vihara.

"Empat pilar di dalam masjid juga kami pertahankan, ini belum pernah diganti atau diperbaiki, makanya kelihatan retak-retaknya. Kami topang tiap pilar dengan penyangga besi," ujar Erik.

(Baca juga: Binar Toleransi di Mata Anak-anak Peserta Tur Wisata 5 Rumah Ibadah)

Ia menyampaikan, para pengurus saat ini menyusun kembali catatan sejarah masjid yang terdapat beberapa poin revisi.

Dari catatan sementara, tertera bangunan masjid didirikan oleh Tumenggung Pamit Wijaya dari kerajaan Kahuripan Bogor pada 11 Agustus 1615.

Kepengurusan masjid berikutnya diteruskan pada keturunan Tumenggung Pamit Wijaya, mulai dari anak, cucu, dan keturunan-keturunan setelahnya.

Selain bangunannya, area makam di depan masjid juga mengandung nilai sejarah karena terdapat makam para tokoh dan warga sekitar dari zaman masjid dibangun dulu, termasuk pejabat-pejabat terdahulu di Kabupaten Tangerang (sebelum pemekaran dan muncul Kota Tangerang). Ada sekitar ratusan makam di area depan masjid tersebut.

(Baca juga: Setiap Ramadhan, Pohon Kurma di Masjid Al-Barkah Bekasi Selalu Berbuah)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com