Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omar Maute, Pimpin Serangan di Marawi dan Kecewakan Keluarga di Bekasi

Kompas.com - 17/06/2017, 08:26 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com –
Informasi mengenai seorang pemimpin kelompok Maute yang menyerang Kota Marawi, Filipina, dan sempat tinggal di Desa Buni Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, akhirnya tersebar.

Pemimpin kelompok Maute yang dimaksud adalah Omarkhayam Maute atau Omar Maute. Omar pernah tinggal di Babelan, karena istrinya bernama Minhati Madrais warga negara Indonesia yang tinggal di Desa Buni Bakti.

Omar dan Minhati menikah di Kairo, Mesir, pada 2003, saat sedang melakukan studi di sana. Kemudian, mereka ke Indonesia dan tinggal di Bekasi pada 2010-2011, lalu selanjutnya pergi dan tinggal di Filipina.

Ketika berada di Indonesia, Omar dan Minhati tinggal di rumah orangtua Minhati selama enam bulan. Setelah itu, Omar pindah tempat tinggal dan mengajar menjadi guru bahasa Inggris di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Amal yang merupakan milik ayah Minhati, KH Madrais Hajar.

“Selama enam bulan Omar dan Minhati tinggal di rumah Pak Haji (KH Madrais). Terus akhirnya gabung (tinggal) ke dalam pesantrennya. Ada rumah ustaz (di dalam pesantren), seperti rumah guru-guru, jadi Mpok Mimin (Minhati) jadi pembina di situ,” ujar suami dari sepupu Minhati, Dadang (50), saat diwawancarai Kompas.com di kediamannya, di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Rabu (14/6/2017) siang.

(baca: Mertua Terpukul Saat Tahu bahwa Omar Pimpinan Kelompok Militan Maute)

KOMPAS.com/Anggita Muslimah Kediaman Omar Maute saat di Bekasi, rumah mertuanya KH Madrais Hajar di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (14/6/2017).

Keluarga terpukul

Sebelum bertemu Dadang, Kompas.com berusaha mencari rumah yang pernah ditempati Omar selama di Bekasi. Namun, pada kesempatan itu, rumah KH Madrais tertutup dan sepi.

Di pekarangan rumahnya hanya ada seorang pegawai bernama Nimun (35) yang sedang menjemur gabah. Nimun mengatakan, pemilik rumah sedang pergi.

Menurut Dadang, KH Madrais sedang menenangkan diri dan menjenguk anaknya di Gontor. KH Madrais disebut sudah sekitar satu pekan tidak berada di kediamannya dan merasa terpukul dengan pemberitaan yang menyebut Omar adalah pemimpin kelompok militan Maute.

“Dengan adanya berita soal Maute ini, keluarga sangat terpukul. Keluarga tidak tahu kalau Omarkhayam, kami kenalnya Omar, terlibat soal ini (kelompok Maute). Makanya begitu tiba-tiba muncul berita ini, beliau (KH Madrais) terpukul,” kata Dadang.

(baca: Militer Filipina: Militan Maute Hanya Kuasai 20 Persen Kota Marawi)

KH Madrais, kata Dadang, ingin anaknya bisa kembali ke Indonesia. Sambil menangis, Dadang mengaku tidak tega melihat KH Madrais sangat terpukul.

Sebelumnya, KH Madrais sudah dikecewakan Omar karena melanggar janji akan tinggal di Indonesia setelah menikahi Minhati.

Kenyataannya, Omar dan Minhati pergi ke Filipina sejak 2011 dan sampai saat ini belum pernah kembali ke Indonesia.

“Mpok Minhati sepertinya tidak berani berkomunikasi dengan ayahnya. Minhati tahu bahwa ayahnya sangat kecewa dengan Omar,” kata Dadang.

(baca: Mertua Pernah Jenguk Omar Maute di Filipina)

Keluarga Minhati tidak menyangka jika Omar kini memimpin penyerangan di Marawi. Sebab selama tinggal di Bekasi, dia tidak pernah memperlihatkan perilaku aneh.

Selama tinggal di Babelan, Bekasi, Omar dikenal tertutup, disiplin, ramah, dan berjiwa sosial tinggi.

Kompas TV Anak-Anak di Marawi Dihinggapi Trauma Perang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com