Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penumpang Dipaksa Pengemudi GrabCar Turun di Tengah Jalan

Kompas.com - 20/06/2017, 15:59 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perselisihan antara pengemudi GrabCar dan konsumennya kembali terjadi pada Senin (19/6/2017) malam.

Berdasarkan status yang ditulis seorang netizen bernama Nitya, hal itu terjadi setelah dia memesan GrabCar dari Kota Kasablanka menuju lokasi tujuannya bersama ibunya.

Seperti pemesanan GrabCar pada umumnya, si supir biasanya langsung menelepon konsumen untuk menanyakan lokasi. Namun, hal itu tak terjadi pada Nitya lantaran selama 15 menit dia dan ibunya mesti menunggu tanpa kepastian.

"Lalu saya melihat plat mobilnya yaitu Suzuki Ertiga F 1XXX NE dan kami pun naik ke dalam. Beliau tidak ada basa basi meminta maaf karena sudah menunggu lama atau pun mengucapkan selamat malam," tulis Nitya seperti dikutip Kompas.com, Selasa (20/6/2017).

Baca: GrabCar Masih Investigasi Driver Ngantuk yang Bawa Penumpang

Begitu berada di dalam mobil, si supir bertanya perihal tujuan pesanan dengan menyebut lokasi Jatinegara, tetapi dijawab tidak oleh Nitya.

Nitya pun lama kelamaan mengaku tidak nyaman di dalam mobil karena supir tersebut mengebut dan tidak mengerem ketika ada polisi tidur.

Kemudian supir tersebut bertanya terkait jalan mana yang harus diambil dan Nitya menjawab untuk lewat Saharjo saja. Hal itu dilakukan karena jalan raya biasa terlihat sangat macet.

Namun, kemacetan juga tetap terjadi di jalan pintas tersebut sehingga membuat si supir mengeluh. Keluhan itu tidak digubris Nitya sampai akhirnya si supir meneriaki Nitya.

"Denger ngga mba saya ngomong ??? Makanya lain kali driver aja yang nentuin jalan bukan penumpang!!!" bentak si supir seperti penuturan Nitya.

Sontak hal itu membuat Nitya emosi dan langsung ganti membentak supir tersebut dengan menyebutnya kurang ajar karena sejak awal sudah tidak sopan, tidak menghubunginya, dan membuatnya menunggu lama.

Setelah ucapan Nitya tersebut keluar, sang sopir menjawab sambil membalikkan badannya ke arah tempat duduk penumpang dan ingin melakukan gerakan menampar Nitya.

"Ngomong apa tadi??? Saya dibilang kurang ajar? Yang butuh siapa ya yang telfon yang butuh!!!!! Banyak yang mau naik Grab saya bukan cuma situ aja!!!" bentak si supir.

Imbasnya, Nitya dan ibunya langsung dipaksa turun di tengah jalan seperti yang ditampilkan di dalam video unggahannya di Facebook.

"Sungguh sangat sewenang-wenang. Jelas-jelas dari awal beliau menanyakan arah lalu menyalahkan saya lewat jalan potong, niat saya baik supaya bensinnya tidak terbuang banyak jika lewat jalan raya yang sangat macet," jelasnya.

Halaman:



Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com