Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Fasilitas Kapal Mudik Gratis Milik PT Pelni Tujuan Semarang

Kompas.com - 21/06/2017, 14:26 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengadakan mudik gratis dengan kapal laut bagi warga yang hendak menuju ke Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan dan menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalur darat.

Kemenhub bekerjasama dengan PT Pelni menyediakan empat kapal yang akan mengantarkan para penumpang dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Empat kapal yang disediakan Pelni mampu menampung ribuan motor dan penumpang.

Kompas.com, Rabu (21/6/2017) berkesempatan menengok salah satu kapal itu, yaitu KM Dobonsolo.  Kapal tersebut mampu menampung 1.250 motor dan 2.500 penumpang. Fasilitas yang ada di dalamnya cukup lengkap. Ada delapan dek atau ruangan di dalam KM Dobonsolo. Ruangan itu dibagi untuk keperluan penempatan kendaraan, penumpang, hingga ruangan perwira.

Ruangan untuk penumpang terdapat di dek 3, 5 dan 6. Ruangan penumpang dibagi lagi menjadi ruang tempat tidur yang terbuka dan tertutup atau berada di dalam kamar.

Di dek 5 misalnya, ruang tidur yang terbuka diisi sekitar enam baris tempat tidur yang berjajar rapi. Tempat tidur atau kasur bersatu dengan kasur lainnya. Di atas kasur, terdapat semacam tempat untuk meletakan tas atau helm.

Sedangkan di ruang tidur yang berada di dalam kamar, disediakan 6 buah tempat tidur bertingkat. Seluruh ruangan dilengkapi dengan pendingin udara, televisi, kamera pemantau CCTV, serta sejumlah toliet.

Tinggi tiap ruangan sekitar 2,4 meter. Meski dipenuhi pemudik, ruangan itu tidak terasa pengap.

Kapal milik PT Pelni itu juga dilengkapi perlengkapan keselamatan seperti life jacket dan 12 sekoci. Life jacket ditempatkan di bawah tempat tidur tiap penumpang.

"Sangat aman, semua dilengkapi life jacket, terus sekoci. Semuanya sangat aman. Jumlah penumpang masih di bawah kapasitas," ujar Direktur Utama PT Pelni Elfien Goentoro di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu.

Selama perjalanan, penumpang juga disediakan makanan untuk berbuka puasa dan sahur.

Perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Emas memakan waktu normal sekitar 14 jam. Elfien mengatakan, cuaca di laut jawa terbilang cukup normal sehingga bisa dipastikan perjalanan pemudik akan terasa nyaman sampai ke tujuan.

Baca juga: Berebut Ruang Nyaman di Dalam Kapal pada Musim Mudik Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com