Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Jangan Sampai Keturunan Kita Hanya Tahu "Katanya"

Kompas.com - 06/07/2017, 15:52 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan museum-museum yang ada di Jakarta.

Djarot mengingatkan, keturunan warga pada masa yang akan datang juga diharapkan bisa mengetahui koleksi museum-museum tersebut.

"Jangan anak keturunan kita hanya tahu katanya, bentuknya seperti apa, ada filmnya, bentuk barangnya tidak ada," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (6/7/2017).

(Baca juga: Djarot Baru Tahu Ahmad Dhani Paham soal Museum)

Selain itu, menurut Djarot, pengembangan museum diperlukan agar kawasan museum tersebut dapat menjadi destinasi wisata, baik untuk wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Ia juga menilai, koleksi museum dapat menjadi inspirasi bagi para pengunjung.

"Kami berharap museum jadi destinasi wisata bagi warga Jakarta, Indonesia, serta dunia. Bukan sekadar nostalgia dan mengagumi karya terdahulu, lebih dari itu bisa menumbuhkan inspirasi, menumbuhkan semangat bahwa kita bisa," kata Djarot.

Untuk menjaga dan melestarikan museum-museum di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta menandatangani perjanjian kerja sama dengan Yayasan Mitra Museum Jakarta (YMMJ) pada hari ini.

Ketua Umum YMMJ Soedarmadji JH Damais mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi poin perjanjian kedua pihak, di antaranya kerja sama dengan para pemangku kepentingan dan pemerintah kota untuk membantu pembangunan fisik, penyediaan sumber daya manusia, manajemen museum, asistensi kuratorial, program-program untuk publik, hingga pemasaran.

YMMJ juga akan membantu mengembangkan kapasitas tenaga kerja maupun sukarelawan di bidang permuseuman.

"Kami bersama Pemerintah DKI Jakarta akan terus memberikan pelatihan dan juga membuka forum untuk para pekerja dan profesional agar dapat berkembang bersama dan saling bertukar ilmu pengetahuan melalui workshop maupun memanggil tenaga profesional yang mahir di bidangnya," tutur Soedarmadji.

(Baca juga: Cari Tahu Lebih Banyak Sejarah Indonesia dari Museum..)

Dia berharap, kerja sama kedua pihak dapat menjaga fungsi museum sebagai sumber dalam perkembangan informasi, pendidikan, kebudayaan, dan keterampilan yang terstruktur.

Kompas TV Jakarta diperkirakan akan dihadapkan dengan masalah pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com