Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Mi Samyang Halal Kini di Pasaran...

Kompas.com - 10/07/2017, 09:48 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk mi instan Samyang Hot Chicken Ramen asal Korea tersusun rapi di rak swalayan sebuah mal di kawasan Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2017).

Produk mi instan dengan sensasi rasa pedas yang sempat menjadi "primadona" masyarakat Indonesia tersebut ada yang ditawarkan dalam paket mi instan isi lima bungkus dengan potongan harga yang menggiurkan.

Namun, ada satu pemandangan yang cukup menarik. Di sisi atas papan harga ditempel secarik surat yang berisi keterangan persetujuan pendaftaran pangan olahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) RI untuk produk yang diimpor oleh PT Korinus tersebut.

Sebelumnya, PT Korinus menegaskan bahwa Samyang dengan rasa Hot Chicken Ramen dan Cheese Hot Chicken Ramen yang mereka impor itu merupakan produk halal karena sudah mengantongi label halal dari Korea Muslim Federation (KMF).

Saat ini, PT Korinus masih mengurus sertifikat halal ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, produk Samyang dengan rasa Hot Chicken Ramen dan Cheese Hot Chicken Ramen tersebut sudah beredar di masyarakat karena mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

(Baca juga: Tak Semua Samyang yang Beredar di Indonesia Mengandung Babi )

Kendati demikian, penarikan empat produk mi instan asal Korea karena dinyatakan mengandung babi beberapa waktu lalu rupanya memengaruhi penilaian masyarakat terhadap Samyang halal yang dimpor PT Korinus tersebut. 

Sebelumnya, empat jenis mi instan dari PT Koin Bumi dinyatakan mengandung babi dan telah ditarik dari pasaran.

Produk-produk tersebut yaitu Samyang dengan nama produk U-Dong, Nongshim dengan nama produk Shin Ramyun Black, Samyang dengan nama produk Mi Instan Rasa Kimchi, dan Ottogi dengan nama produk Yeul Ramen. Produk ini berbeda dengan Samyang yang diimpor PT Korinus.

Di swalayan itu, seorang wanita melintasi rak produk mi instan Samyang asal Korea yang diimpor PT Korinus dengan membawa keranjang belanjaanya.

Mata wanita tersebut terus menatap produk mi instan dengan bungkus kemasan hitam yang bertuliskan aksara Korea dan mengambil salah satunya.

"Kok masih ada sih mi kayak begini. Bukannya sudah enggak boleh ya?" ujar wanita tersebut kepada rekannya.

Wanita tersebut terus membolak-balik produk asal korea itu dengan tatapan heran. "Kemarin kan sudah ada yang ditarik kan ya. Katanya ada DNA babinya," kata dia lagi. 

Meski telah memeriksa beberapa saat, wanita tersebut meletakkan kembali mi Samyang tersebut ke rak kemudian meninggalkan rak.

Omzet merosot

Sales Marketing Manager PT Korinus mengatakan, sejak pemberitaan terkait ditariknya empat produk mi instan asal Korea yang diimpor oleh PT Koin Bumi beredar, penjualan produk mi instan halalnya terus merosot.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com