Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Usulan Djarot Ini Dianggap Layak Jadi Wali Kota Jakut dan Bupati Kepulauan Seribu

Kompas.com - 10/07/2017, 17:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi A DPRD DKI Jakarta telah selesai mewawancarai pejabat yang menjadi calon Wali Kota Jakarta Utara dan Bupati Kepulauan Seribu. Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif menilai keduanya layak untuk menempati jabatan tersebut.

Adapun, dua pejabat DKI yang hari ini diwawancarai adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Husein Murad dan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Irmansyah. Husein rencananya akan dipromosikan menjadi Wali Kota Jakarta Utara dan Irmansyah menjadi Bupati Kepulauan Seribu.

"Secara umum, pak Husein layak ya, dia punya rekam jejak pernah jadi Wakil Wali Kota Jakarta Timur juga," ujar Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (10/7/2017).

Apalagi, kata Syarif, Husein termasuk PNS yang memulai kariernya dari nol. Husein memulai kariernya di Pemprov DKI sebagai staf di kelurahan.

Baca: Rotasi PNS DKI Juga Terkait Persiapan Pemerintahan Anies-Sandiaga

Untuk calon Bupati Kepulauan Seribu, Irmansyah, Syarif juga menilai dia cocok untuk jabatan tersebut.

"Pak Irmansyah sama ya bagus dan layak karena punya jenjang karier di PNS yang cukup dan tidak ada cacat, artinya tidak pernah terlibat masalah," ujar Syarif.

Baca: Rotasi Pejabat DKI karena Pelayanan di Jakarta Mulai Lambat

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berencana melakukan rotasi terhadap pejabat eselon II atau setingkat kepala dinas, wali kota, dan asisten sekda.

Dengan adanya wawancara yang dilakukan Komisi A, "bocoran" nama yang akan dilantik pun terungkap. Adapun, posisi Wali Kota Jakarta Utara sekarang diisi oleh Wahyu Haryadi dan posisi Bupati Kepulauan Seribu diisi oleh Budi Utomo.

Belum diketahui alasan pencopotan Wahyu dan Budi Utomo dari jabatan mereka. Syarif mengatakan surat usulan ke DPRD DKI untuk mewawancarai Husein dan Irmansyah dikirim oleh Djarot.

Baca: Djarot Minta Plt Gubernur DKI Berkoordinasi untuk Rotasi PNS DKI

Syarif mengatakan Pemprov DKI seharusnya memang bersurat seperti itu untuk meminta rekomendasi DPRD DKI dalam menentukan pejabat wali kota. Namun, hal itu tidak dijalankan di masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama.

"Itu adalah tradisi 2,5 tahun yang sudah hilang. Dulu enggak ada tahapan seperti itu, sekarang coba dikembalikan. Khusus jabatan wali kota, harus ada pertimbangan dari DPRD," ujar Syarif.

Kompas TV Jakarta diperkirakan akan dihadapkan dengan masalah pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com