BEKASI, KOMPAS.com - Orangtua murid yang merupakan warga Ciketing Udik, Bekasi melakukan unjuk rasa ke SMKN 2 Kota Bekasi perihal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA dan SMK.
Beberapa dari warga datang untuk menyuarakan agar sekolah memberikan kebijakan penerimaan siswa baru di SMKN 2 Kota Bekasi. Sebab, banyak warga sekitar sekolah yang anaknya tidak diterima di sekolah tersebut.
Selain itu, warga juga membawa spanduk di antaranya bertuliskan "Hapus PPDB Online", "Jangan persulit kami untuk sekolah", "Tolong buka jalur zonasi", dan "Kami warga Ciketing Udik minta keadilan".
Adapun kuota penerimaan siswa di SMKN 2 Kota Bekasi tahun ajaran 2017-2018 sebanyak 500 siswa, yang diambil melalui jalur akademik, prestasi, dan afirmasi. Melihat aksi ini, sekolah melakukan mediasi dengan para warga.
Baca: Kritik Ombudsman RI terhadap Pelaksanaan PPDB Online di Jakarta
"Saya memohon kerja samanya dan saya meminta untuk berkepala dingin dan betul-betul musyawarah ini dengan pikiran yang dingin agar tercipta situasi yang kondusif," ujar Lurah Ciketingudik, Nata Wirya di Bekasi, Senin (10/7/2017).
Kepala Sekolah SMKN 2 Kota Bekasi Agus Setiawan mengatakan, data calon siswa dimasukkan ke sistem online dan yang akan menghitung sistem online bukanlah sekolah. Agus mengaku sudah membawa aspirasi warga ke tingkat provinsi.
"Hari ini akan ada pengumunan, bila nanti ada yang tidak melakukan daftar ulang maka akan ada bangku kosong dan dapat ditunggu hingga 13 Juli, karena semua sudah ada kuota siswa dari Dinas Provinsi," kata Agus.
Baca: PPDB Online Kota Bekasi pada Jalur Zonasi Banyak yang Bermasalah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.