Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Sambut Positif Rencana Bangun Jalan Aspal Dicampur Sampah Plastik

Kompas.com - 14/07/2017, 21:34 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi, Hidayat Subroto Hardi mengatakan menerima dengan senang hati apabila Bekasi dijadikan sebagai uji coba aspal dengan campuran sampah plastik.

“Kalau kami Dinas PUPR Kota Bekasi dengan senang hati, kalau memang ada kegiatan pusat ada di Kota Bekasi. Apalagi uji coba dengan teknologi baru, kami dengan senang hati menerima,” ujar Broto saat ditemui di Bekasi, Jumat (14/7/2017) sore.

Akan tetapi, ia melanjutkan, saat ini Dinas PUPR Kota Bekasi belum menerima keterangan atau pun surat resmi dari Kementrian PUPR.

Sehingga belum ada kepastian, kapan dan di mana pengaplikasian aspal yang dicampur dengan sampah plastik tersebut.

“Kami belum tahu daerah mana, wilayah mana, atau ruas mana yang mau dicoba, berapa luasnya, berapa volumenya. Kami belum menerima informasi resmi,” kata Broto.

Baca: Pemerintah Campur Sampah Plastik dengan Aspal

Ia juga menjelaskan, jika memang diperkenankan mengajukan jalan mana yang layak, Dinas PUPR Kota Bekasi akan mengajukan data-datanya.

Namun, kata Broto, biasanya jika kegiatan dari pusat seperti halnya aspal campuran sampah plastik, akan diterapkan di posisi-posisi jalan nasional.

Jalan nasional di Kota Bekasi yang dimaksudkan, beberapa diantaranya adalah Jalan Sudirman, Jalan Sultan Agung, Jalan Ahmad Yani, Jalan Cut Meutia, dan Jalan Ir. H. Juanda.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mulai melakukan pencampuran sampah plastik dengan aspal yang akan diaplikasikan di beberapa ruas jalan wilayah Bekasi.

Proyek percontohan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi masalah penumpukan plastik di Indonesia.

Baca: Cara India Atasi Kekumuhan Bangun Jalan dari Sampah Plastik

Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, proyek ini baru memasuki tahap uji coba dan akan dijalankan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menurut Luhut, ada beberapa manfaat positif yang bisa didapatkan jika sampah plastik bisa digunakan untuk pembangunan jalan di Indonesia.

Selain mengurangi jumlah sampah plastik yang setiap tahunnya bertambah, pencampuran plastik dengan aspal juga bisa menghemat pembangunan biaya infrastruktur jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com