Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Wanita Akan Tegur Pegendara Motor yang Terobos Trotoar di Bekasi

Kompas.com - 20/07/2017, 18:58 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan akan menindak tegas para pengemudi sepeda motor yang menerobos jalur pejalan kaki atau trotoar di Kota Bekasi.

Ia berencana mengerahkan anggota Satpol PP wanita untuk menegur pengendara sepeda motor yang melewati jalur pejalan kaki.

"Nanti akan saya turunin anggota Satpol PP, terutama anggota yang wanita. Biar nanti malu ditegur sama perempuan," ujar Rahmat saat ditemui di Bekasi, Kamis (20/7/2017).

Rahmat menegaskan, sejauh ini bukan tindakan hukum yang akan diterapkan kepada pesepeda motor yang naik ke trotoar. Satpol PP akan berjaga untuk melarang pesepeda motor yang hendak masuk ke jalur pejalan kaki dan menegur mereka.

“Mereka harus ditindak tegas, tapi bukan tindak hukum. Harus diinformasikan ke mereka,” ujar

Ia menjelaskan, fungsi dibangunnya jalur pedestrian ini adalah untuk kenyamanan warga Kota Bekasi. Warga diberikan fasilitas yang lebih nyaman untuk berekspresi dan beraktivitas.

“Perilaku pengendara sepeda motor ini harus dikembalikan kepada budayanya. Karena sudah jelas pedestrian untuk pejalan kaki,” kata Rahmat.

Baca: Pedestrian untuk Pejalan Kaki, Selain Itu Enggak Boleh

Nantinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan menertibkan jika masih ada pengemudi yang bandel. Selain itu, Rahmat juga mengatakan saat sore hari memang jalur pedestrian tersebut sering menjadi tempat beristirahat para ojek online.

Ia mengatakan, diperbolehkan beristirahat dan duduk di bangku yang ada di jalur pedestrian. Namun, sebaiknya motor mereka tidak disimpan di jalur pedestrian.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hero Bachtiar juga mengatakan hal yang sama, bahwa pengemudi sepeda motor di jalur pedestrian harus ditindak tegas.

“Kalau dia sudah melalui alur jalan yang bukan pada peruntukkannya, polri harus menindak tegas karena itukan bukan jalurnya dia. Jadi mungkin nanti jajaran lantas dan polsek akan saya perintahkan untuk standby di sana mensterilkan lokasi tersebut,” kata Hero.

Baca: Jalur Pedestrian Diperbaiki, Pemkot Bekasi Klaim Jumlah Pejalan Kaki Meningkat

Hero juga mengatakan hal tersebut sering terjadi di jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Akan tetapi, kata Hero, polisi tidak bisa menindak semua pengemudi, sebab akan membuat lalu lintas lebih tersendat.

Solusinya, Hero akan menempatkan lebih banyak petugas di area pedestrian yang sering dilintasi motor, sehingga tidak ada lagi yang melanggar, juga mengurai kemacetan tersebut.

Kompas TV Komunitas Pejalan Kaki Gelar Aksi Penyelamatan Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com