Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Persen Karyawan First Travel "Resign"

Kompas.com - 24/07/2017, 15:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sekitar 90 persen karyawan First Travel mengundurkan atau resign dalam beberapa bulan terakhir. Informasi itu disampaikan Kadiv Legal Handling Complaint dari First Travel, Deski, saat menemui para calon jemaah umrah yang datang ke kantor pusat First Travel di Green Tower, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2017).

Deski menyampaikan hal itu saat menjelaskan kepada calon jemaah mengenai sedikitnya petugas yang disiagakan di loket-loket untuk melayani para calon jemaah.

"Mohon maaf personel kami sedikit. Karena keterbatasan orang. Karena hampir 90 persen orang kami resign," kata Deski.

(baca: Kepada Calon Jemaah, Pihak First Travel Bantah Izin Usahanya Dibekukan)

Banyaknya karyawan yang resign membuat banyak loket kosong. Dari 20 loket pelayanan yang tersedia, hanya dua yang tampak diisi oleh petugas.

Hal itu kemudian menyebabkan sebagian besar calon jemaah yang datang untuk mengurus pengambalian uang atau refund tampak tidak dilayani.

Seorang calon jemaah yang belum dilayani adalah Fatmawati (63). Warga asal Bekasi itu mengaku sudah datang ke Kantor First Travel sejak pagi hari.

"Tapi sampai sekarang belum juga (dilayani)," ujar Fatma saat ditemui sekiar pukul 11.00.

(baca: Bisnis First Travel Dihentikan, Calon Jemaah Umrah Diminta Tenang)

Adapun Deski menegaskan bahwa Otoritas Jasa Keuangan hanya membekukan paket promo umrah yang diselenggarakan First Travel.

Paket yang menawarkan biaya umrah hanya dengan Rp 14.300.000 itu ditengarai menjadi penyebab banyaknya calon jemaah umroh yang terkatung-katung nasibnya.

Deski menyatakan, pembekuan terhadap paket promo itu tidak diberlakukan terhadap paket reguler.

"Jadi kami akan tetap memberangkatkan yang reguler," ujar Deski.

Kompas TV Pasca Pembekuan, Tak Ada Kegiatan di Kantor First Travel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com