Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Kesal Dihina, Satpam Bunuh Seorang Warga di Bekasi

Kompas.com - 25/07/2017, 12:06 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Seorang warga Perum Medow Green, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, dibunuh oleh seorang petugas satpam yang menjaga perumahan tersebut pada Jumat (21/7/2017) lalu.

“Motif yang sebenarnya masih didalami, sementara pengakuan tersangka, dia merasa kesal kepada korban karena merasa dihina,” ujar Kasubag Humas Polres Metro Bekasi, AKP Kunto Bagus, di Bekasi, Selasa (25/7/2017).

Kunto mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka kasus itu berawal saat korban bernama Siti Koonah atau Cindy (23) kembali ke rumah dan bertemu dengan tersangka DP (37). Ketika itu korban ditanya identitasnya oleh tersangka tetapi korban tidak dapat menunjukkan idetintasnya.

Korban lalu melontarkan perkataan, “Ah kamu, baru jadi satpam aja belagu”.

Karena merasa tidak senang atas perkataan korban, selama dua hari DP mencari rumah korban dan bertujuan untuk menegurnya. Perkataan korban telah membuat DP merasa terhina.

“Satpamnya nggak senang, terus itu kan perumahan lebar dan dicari dua hari sampai dua hari dan rumahnya ketemu. Akhirnya dia datang dan mau menegur. Tapi akhirnya terjadi percekcokan,” kata Kunto yang mengutip keterangan DP.

Dalam percekcokan tersebut, tersangka merasa tambah kesal. Dia kemudian mendorong korban hingga terjatuh, lalu mencekik leher korban selama kurang lebih 10 menit. Untuk memastikan korban sudah tidak bernyawa, korban dibekap dengan bantal sofa sekitar 5 menit.

Setelah itu, kata Kunto, tersangka masuk ke kamar korban untuk mengambil posel dan dompet milik korban. Pelaku juga membawa pergi mobil milik korban yang terparkir di depan rumah.

Korban kemudian ditemukan oleh teman dekat dan supirnya. Mereka langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Selatan.

“Dari informasi yang ada kami melakukan pengembangan dan menangkap pelaku di tempat persembunyiannya di daerah Jakarta Timur. DP juga mengalami luka tembak di betis kanan karena melawan saat ditangkap petugas,” tambah Kunto.

Pelaku kini diamankan di Polres Metro Bekasi dan dijerat dengan Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, dengan ancaman hukuman penjara selama 15 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com