TANGERANG, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan lahan untuk pembangunan infrastruktur kereta rel listrik (KRL) Bandara Soekarno-Hatta akan selesai akhir Juli 2017. Proses administrasi pembebasan lahan sudah rampung sejak lama tetapi pemilik hunian dan tempat usaha di lahan yang hendak dibebaskan perlu waktu untuk pindah.
"Dari 13 pabrik yang terkena jalur KA Bandara Soekarno-Hatta, sudah dilakukan pemindahan dan pembongkaran. Untuk saat ini, tersisa dua pabrik masih dalam proses perpindahan," kata VP Corporate Communication PT KAI Agus Komarudin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/7/2017).
Menurut Agus, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengurus kedua pabrik tersebut dan mereka diharapkan bisa mengosongkan area di sana sebelum akhir bulan ini.
Proses perpindahan belasan pabrik yang terkena pembebasan lahan untuk KA bandara sudah berlangsung sejak tahun 2016. Tahapan selanjutnya setelah pembebasan lahan adalah uji coba operasional KA bandara.
Rencananya, uji coba akan dilangsungkan pada November 2017.
"Setelah uji coba dan evaluasi, mudah-mudahan akhir tahun ini KA bandara bisa mulai beroperasi," kata Agus.
Rute yang telah ditetapkan PT KAI Daerah Operasional 1 Jakarta untuk layanan kereta bandara adalah dari Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Tarif yang akan dipatok untuk layanan kereta bandara masih belum final. Namun tarif diperkirakan berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp 150.000.
Baca juga: Target Operasionalisasi Kereta Bandara Soekarno-Hatta Mundur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.