Oding mengatakan warga Betawi bersyukur karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan peraturan daerah tentang pelestarian budaya Betawi. Kemudian, peraturan gubernur tentang pelaksanaan pelestarian budaya Betawi juga sudah dikeluarkan.
"Jadi keluarnya peraturan-peraturan ini, jadi pengakuan lah orang Betawi dan budayanya secara resmi secara hukum jadi tuan rumah di ibu kota Jakarta tercinta ini," ujar Oding.
PBB Setu Babakan sendiri dipilih sebagai lokasi Lebaran Betawi karena mencerminkan budaya Betawi. Selain itu, tempat tersebut dipilih atas usulan langsung Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
"Di situ terdapat destinasi wisata sekaligus model tempat tinggal betawi tempo dulu, ada danaunya, rumah-rumah betawi, tempat pagelaran, kuliner, panggung hiburan. Kami akan kenalkan PBB Setu Babakan ini," kata Oding.
Baca: Mulai 2017, Lebaran Betawi Selalu Digelar di Setu Babakan
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, Lebaran Betawi 2017 menghabiskan dana sekitar Rp 700 juta. Dana tersebut diambil dari hibah Pemprov DKI Jakarta kepada Bamus Betawi.
"Saya titip untuk penyelenggaraan Lebaran Betawi yang dialokasikan sekitar Rp 700 jutaan. Itu diplot Bamus sendiri karena itu merupakan hibah yang sudah diterima," kata Saefullah.
Saefullah mengatakan, total hibah yang diberikan Pemprov DKI Jakarta untuk Bamus Betawi mencapai Rp 5 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk beberapa kegiatan yang diadakan Bamus Betawi.
"Saya lihat ada 28 kegiatan. Dari 28 kegiatan itu salah satunya Lebaran Betawi. Total (hibah) Rp 5 miliar," kata Saefullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.