Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kembali Bangun Hunian di Bekas Lokalisasi Dadap

Kompas.com - 28/07/2017, 15:18 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga mulai membangun rumah dan bangunan di lahan eks lokalisasi Dadap Ceng In, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Warga mulai mendirikan bangunan di sana setelah tidak ada kelanjutan dari rencana penataan eks lokalisasi Dadap tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Lokalisasi Dadap ditertibkan pada pertengahan 2016.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Jumat (28/7/2017) siang, sejumlah warga sedang membangun rumah dan beraktivitas di lahan eks lokalisasi tersebut. 

(Baca juga: Pemprov DKI Berencana Sambungkan Pulau C dengan Dadap Tangerang)

Di depan salah satu hunian, tampak beberapa tumpukan karung semen. Ada pula sejumlah bangunan lain yang masih dalam proses pembangunan.

Sebagian bangunan yang dirobohkan sebelumnya ada yang dibiarkan begitu saja. Meski begitu, ada juga beberapa bangunan yang terlihat seperti baru dicat ulang dengan warna terang.

Suasana permukiman di kawasan Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat (28/7/2017) siang. Warga setempat membangun hunian lagi di sana setelah sebelumnya sempat ditertibkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Suasana permukiman di kawasan Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat (28/7/2017) siang. Warga setempat membangun hunian lagi di sana setelah sebelumnya sempat ditertibkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Muhdi (48), salah satu warga Dadap, menyampaikan bahwa warga memang mulai membangun hunian lagi di sana. Kebanyakan yang membangun hunian, kata Muhdi, dari kalangan nelayan.

"Memang dulu ini mau digusur, cuma warga sini lebih kuat pertahaninnya. Ya wajar-lah dibangun rumah lagi," kata Muhdi kepada Kompas.com, di lokasi.

Dia menyampaikan, sejak penertiban lokalisasi Dadap pada pertengahan 2016 oleh Pemkab Tangerang, para pekerja seks komersial serta pemilik kafe remang-remang sudah pindah ke tempat lain.

Mereka yang masih bertahan sebagian besar bekerja sebagai nelayan atau warga yang tinggal puluhan tahun di sana.

Muhdi sudah lupa kapan perwakilan dari Pemkab Tangerang memantau kawasan tersebut.

Menurut dia, baik pihak kecamatan maupun pihak kelurahan tidak pernah lagi menengok kawasan tersebut sehingga terkesan dibiarkan begitu saja.

"Enggak ada yang datang dari pemerintahan. Mungkin sudah nyerah kali sama warga, karena kami kompak," kata Muhdi.

(Baca juga: Kondisi Eks Lokasi Prostitusi Dadap Cheng In Kini)

Suasana permukiman di kawasan Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat (28/7/2017) siang. Warga setempat membangun hunian lagi di sana setelah sebelumnya sempat ditertibkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Suasana permukiman di kawasan Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat (28/7/2017) siang. Warga setempat membangun hunian lagi di sana setelah sebelumnya sempat ditertibkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Rencananya, kawasan Dadap Ceng In masuk dalam program Pemkab Tangerang soal penataan kawasan kumuh, termasuk di wilayah pesisir dan perkampungan nelayan.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar juga sempat melontarkan niatnya untuk membangun ruang terbuka hijau, pasar tradisional, permukiman warga berupa rumah susun, serta pusat kerohanian di sana.

Kompas.com telah menanyakan kelanjutan penataan kawasan Dadap ini kepada Camat Kosambi Murhadi, tetapi tidak ada respons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com