JAKARTA, KOMPAS.com - Belum selesai operasi penertiban di Jalan Raya Pasar Minggu pada Jumat (4/8/2017), puluhan pengemudi ojek kembali parkir memenuhi trotoar di depan stasiun dan juga separuh badan jalan di lokasi tersebut.
"Saya sampai tiga kali lewat ada saja," kata seorang anggota polisi yang berada di lokasi, Jumat siang.
Awalnya pagi tadi pukul 09.30, puluhan pengemudi ojek mangkal seperti biasa. Mereka tidak menggubris polisi, Dishub, maupun Satpol PP yang berada di lokasi.
Sebab selama ini, mereka dibiarkan mangkal sesukanya tanpa ditindak meski ada pos pantau di persinpangan jalan.
Namun ketika petugas polisi datang dan menilang seorang pengemudi ojek online yang sedang beristirahat dan memarkirkan kendaraannya di trotoar, sejumlah pengemudi ojek bertanya kepada polisi mengenai di mana mereka harus parkir selain di pinggir jalan dan trotoar.
Polisi kemudian meminta para pengemudi ojek tidak lagi parkir menunggu penumpang di trotoar dan di pinggir jalan.
Setelah itu, satu per satu pengemudi ojek meninggalkan lokasi dan memilih menunggu penumpang di Jalan Masjid Al Makmuriyah, atau di dekat persimpangan Robinson.
Namun setelah polisi berjalan cukup jauh dari trotoar yang ditertibkan, pengemudi ojek kembali lagi ke depan stasiun untuk mencari penumpang. Aksi 'kucing-kucingan' itu terjadi berulang kali hingga pukul 11.00.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Edi Sufa'at mengakui kesadaran masyarakat soal ketertiban dan keselamatan berkendara masih rendah. Dia berharap penindakan pelanggaran di trotoar bisa menimbulkan efek jera.
"Ke depan yang kami lakukan menempatkan personel di jam sibuk, kira-kira dengan kepolisian agar bisa ditindak," kata Edi.
(baca: Trotoar Dipagari dan Menyulitkan Pejalan Kaki di Pasar Minggu)