BEKASI, KOMPAS.com - Siti Zubaidah (25), istri pria yang dibakar hidup-hidup, MA, menerima bantuan sejumlah uang dan lainnya dari Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU-NUCare).
Bantuan tersebut disampaikan langsung kepada Zubaidah, di kediamannya, Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Sabtu (5/8/2017).
Zubaidah saat ini tengah mengandung anak kedua, dan anak pertamanya berusia empat tahun.
"Kami memberikan santunan berupa uang tunai, perlengkapan shalat, sepeda buat anaknya dan akan diberikan beasiswa," kata Direktur Penyaluran LAZISNU, Slamet Tuhari, melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu siang.
(baca: Cerita Istri Almarhum Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi)
Slemet mengatakan, pihaknya akan berusaha menggalang dana untuk biaya pendidikan anak-anak MA serta modal usaha.
"Kami akan menggalang dana untuk modal usaha, jaminan pendidikan dan biaya persalinan ibu Zubaidah," ucap Slamet.
Adapun Zubaidah terharu dengan perhatian yang diberikan kepada keluarganya. Dia berharap anak-anaknya mendapat pendidikan yang baik di lingkungan pondok pesantren.
Pada Selasa (1/8/2017), MA tewas setelah dihakimi warga hingga dibakar hidup-hidup, di Babelan, Kabupaten Bekasi.
(baca: Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi, Benarkah Pencuri?)
Warga menghakimi MA karena diduga mencuri amplifier mushala Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan.
Almarhum MA telah dimakamkan pada Rabu (2/8/2017) sore di TPU Kedondong, BTN Buni Asih Kongsi, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.