Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembakaran MA dan Solidaritas Melawan Aksi Main Hakim Sendiri

Kompas.com - 07/08/2017, 11:28 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

Tragedi MA ini ternyata juga menyengat para politisi di Senayan. Salah satunya adalah anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka.

Politisi PDI Perjuangan itu berkunjung ke kediaman MA di Cikarang Utara untuk menjumpai Situ Zubaidah, istri almarhum MA.

"Saya turut berduka cita atas musibah yang menimpa suami Ibu Zubaidah, mudah-mudahan ini tak terulang kembali," kata Rieke.

Baca: Warga Bantu Keluarga Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi

Rieke menegaskan, tragedi yang menimpa MA menjadi bukti kuat bahwa aksi main hakim sendiri tak bisa dibenarkan.

"Saya minta polisi mengusut tuntas kasus ini dan memberi efek jera kepada pelaku. Kita memang tak bisa main hakim sendiri," tambah Rieke.

Rieka menegaskan, untuk memastikan kasus ini berlanjut semua pihak harus ikut mengawal demi keadilan bagi keluarga almarhum MA.

Butuh keadilan

Di sisi lain, Siti Zubaidah (25), istri almarhum MA kini harus menjalani hidupnya bersama putranya AS (4) dan bayi yang akan dilahirkan tanpa sang suami.

Setelah hampir sepekan hidup tanpa sang suami, Zubaidah kini mencoba tegar tetapi meminta keadilan untuk sang suami.

Zubaidah berharap pelaku pembunuh suaminya segera ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya.

"Biar ada efek jera dan jadi pelajaran untuk masyarakat lain. Apabila ada kejadian seperti itu, enggak terjadi lagi sampai ngilangin nyawa orang. Cukup biar saya aja yang ngalamin ini," kata Zubaidah.

Selain harus hidup tanpa pria yang menjadi pencari nafkah keluarganya, pekerjaan Zubaidah bertambah karena harus menjawab pertanyaan sang putra soal keberadaan ayahnya.

Baca: Keluarga Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi Dapat Bantuan dari NU

"Walaupun banyak orang bilang ayahnya sudah enggak ada dan dia ikut makamin, tapi mungkin dia belum ngerti ayahnya sudah meninggal, setahu dia ayahnya hanya tidur," ujar Zubaidah.

Sepekan setelah ayahnya tiada, AS masih terus bertanya terutama jika saat shalat tiba karena MA selalu menjalankan ibadah di mushala dekat rumahnya.

"Kalau pas mau shalat maghrib, 'mama mana Abi (MA)? Kok enggak shalat, kok enggak Alloh?'. Biasanya dia (AS) selalu shalat sama Abinya," kata Zubaidah.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kombes Asep Adi Saputra  mengatakan, kepolisian sudah menemukan titik terang terkait pelaku pembakaran MA, meski belum memaparkan identitas atau jumlah tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com