Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Temukan 4 Penghuni Ilegal di Rusun Jatinegara Barat

Kompas.com - 08/08/2017, 20:56 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pengelola Rusun Jatinegara Barat di Jakarta Timur baru-baru ini menemukan empat unit penghuni ilegal yang tinggal rusun tersebut.

Kepala Sub BagianTata Usaha Rusun Jatinegara Barat, Sarkim Sukarya, menjelaskan kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2017), bahwa penghuni ilegal itu mengaku sebagai saudara dari penghuni asli rusun tersebut. Sarkim mengemukakan, pemilik unit rusun yang asli tidak tinggal di situ.

"Kami sudah tertibkan empat unit penghuni rusun yang tidak sesuai dengan surat perjanjian (penyewa rusun). Katanya sih saudara, tinggal sebentar di sana," ujar Sarkim.

Sarkim menjelaskan, jika penghuni yang asli hendak membalik nama surat perjanjian penyewa rusun kepada orang lain, penyewa yang baru harus memiliki hubungan darah dengan penyewa lama.

Lihat juga: Tunggakan Penghuni Rusun Jatinegara Barat Mencapai Rp 1 Miliar

Pihaknya tidak mengetahui apakah ada transaksi sewa-menyewa antara penghuni rusun yang asli dengan yang ilegal.

"Saya monitoring ada foto penghuni yang asli di sana. Dia berkilah kalau itu saudara. Tapi enggak ada toleransi, yang pasti bukan pemilik. Si pemilik enggak tinggal di situ. Tapi itu enggak sampai 10 hari dia tinggal di situ langsung kami usir," kata Sarkim.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI menggunakan sejumlah cara untuk meminimalisir kecurangan berbentuk jual-beli dan sewa rusun secara ilegal.

Salah satu caranya dengan menerapkan aturan presensi elektronik. Aturan itu mewajibkan penghuni rusun melakukan absensi diri. Penggunaan sistem ini mampu mengidentifikasi penghuni asli yang menyewa rusun.

Baca juga: Penggunaan Presensi Elektronik di Rusun Jatinegara Barat Belum Efektif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com