Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Penggunaan Tangga di Stasiun Tanah Abang Juga Belum Dipatuhi

Kompas.com - 10/08/2017, 20:54 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah aturan penggunaan tangga dan tangga berjalan (eskalator) tertempel di sejumlah titik stasiun di Jakarta, termasuk di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun adanya aturan-aturan itu belum sejalan dengan kesadaran masyarakat mematuhinya ketika mereka menggunakan fasilitas umum tersebut.

Dari amatan Kompas.com, Kamis (10/8/2017), di bagian atas eskalator Stasiun Tanah Abang tergantung plang kuning berisi aturan penggunaan eskalator bagi calon penumpang KRL. Aturan itu ditulis secara jelas dengan cat berwarna hitam.

"Penggunaan jalur kiri untuk berdiri/diam dan penggunaan jalur kanan untuk berjalan atau mendahului," isi tulisan di plang itu.

Baca juga: Aturan Pemakaian Eskalator di Stasiun Tanah Abang, Sudahkah Dipatuhi?

Tak hanya di eskalator, di bagian bawah, tengah hingga ujung atas tangga stasiun tertera petunjuk bagi para calon penumpang. Penumpang yang akan turun atau naik harus selalu berada di sisi kiri tangga.

Namun aturan tersebut masih diambaikan oleh sejumlah orang. Tanpa memperhatikan petunjuk yang tertera, sejumlah orang berjalan santai di sisi kanan tangga yang bukan merupakan jalurnya.

"Ya kan ini masih sepi, jadi ya lewat kanan aja," kata seorang pria.

"Ya kan saya lagi pegang ponsel, engga perhatikan tanda," kata seorang pria lain.

Pelanggaran-pelanggaran semacam itu juga terjadi di eskalator stasiun. Di samping eskalator berdiri seorang petugas dari PT KCJ (PT KAI Commuter Jabodetabek) lengkap dengan toa di tangan kanananya. Ia memberitahukan lewat toa aturan penggunaan eskalator di stasiun tersebut.

"Ayo dilihat tulisan di atas itu ya, Pak, Bu. Yang mau diam di sebelah kiri, jangan menghalangi jalur kanan. Jalur kanan hanya untuk yang akan mendahului," kata petugas itu lewat toa.

Meski telah diberi imbauan, sejumlah calon penumpang masih saja berdiri tanpa melangkahkan kaki di lajur kanan eskalator. Hal itu menyebabkan calon lenumpang yang tengah terburu-buru menuju lantai dua stasiun terhalang langkahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com