Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pedagang Kerupuk Tuna Netra dan Pengemudi Ojek Online

Kompas.com - 12/08/2017, 18:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melayani pelanggan tunanetra merupakan pengalaman pertama bagi Rama Permana yang sudah setahun menjadi pengemudi ojek online.

Dari pengalaman tersebut, Rama mendapatkan pelajaran berharga untuk tidak mudah menyerah pada keadaan.

Ia kemudian membagikan ceritanya lewat laman akun Facebook pribadinya pada Rabu (9/8/2017) malam dan langsung menjadi viral.

Awalnya, Rama tidak mengetahui calon pelanggannya adalah seorang penyandang tunanetra. Bahkan dia sempat kesal dan berpikir mendapat orderan palsu.

Sebab, selama setengah jam ia berputar-putar di lokasi penjemputan, namun calon pelanggan itu tak juga menemukan sang pemesan.

Baca: Terjaring Razia, Pengemudi Ojek Online Ini Ditinggal Penumpangnya

Ia hanya melihat seorang pria berdiri di samping tembok, yang menurutnya tidak mungkin orang yang memesan ojek online.

Rama kemudian menghubungi nomor calon pelanggan itu, ternyata pria tersebut yang mengangkatnya.

"Karena sudah yakin, ane langsung samperin dah ga pake lama. Ane lsg minta maaf krn ngebuat dia nunggu lama," tulis Rama di dinding Facebooknya.

Rama kemudian mengajak pelanggannya yang tunanetra itu mengobrol. Ia pun bertanya bagaimana pria tersebut bisa membalas chat, sementara matanya tidak bisa melihat.

Pria bernama Rudi itu ternyata memiliki aplikasi khusus yang mengubah tulisan ke suara. Rama pun bertanya apakah pelanggannya tahu berapa tarifnya.

Rudi mengaku tidak tahu dan meminta Rama memberitahunya nanti. Rama sempat khawatir pelanggannya tersebut dikerjai pengojek lain dan meminta tarif lebih.

"Saya heran gimana caranya dia bisa pesen ojol (ojek online). Kadang orang biasa saja suka keliru waktu pakai aplikasi ini. Tapi dia bisa tepat ngasih alamat dan titik jemputnya," kata Rama saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/8/2017).

Dari perbincangan sepanjang perjalanan, Rama mengetahui pria yang tersebut baru beberapa pekan tinggal di Jakarta.

Sebelumnya ia tinggal di kampung dan pergi ke ibukota untuk membantu biaya hidup. Minimal membiayai diri sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com