Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Penghargaan Manggala Karya Kencana, Djarot Sebut Berkat Jokowi dan Ahok

Kompas.com - 19/08/2017, 16:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan dari pemerintah pusat melalui BKKBN kepada sosok yang dinilai memiliki dedikasi tinggi terhadap program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

Dalam sambutannya, Djarot mengucap syukur dan terima kasih atas penghargaan ini. Menurut Djarot, penghargaan yang diterimanya itu tak lepas dari peran masyarakat, lurah, camat, sampai wali kota di Jakarta, yang bekerja keras untuk membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.

Baca juga: Video Serunya Djarot dan Istri Saat Ikut Lomba Masak Nasi Goreng Sehat

Penghargaan yang diterima ini, lanjut Djarot, juga tak lepas dari apa yang sudah dikerjakan Joko Widodo saat menjadi gubernur DKI dan penerusnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yakni membuat taman yang sekarang ini dikenal sebagai Ruang Publik ccTerpadu Ramah Anak (RPTRA).

"Apa yang kita terima saat ini juga tidak boleh dilepaskan dari apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi sebagai awal sebagai gubernur DKI Jakarta 2012, dilanjutkan dengan Pak Basuki Tjahaja Purnama," kata Djarot di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

Apa yang sudah dilakukan Jokowi dan Ahok, kata Djarot, tidak boleh terpotong, harus diteruskan. Sejak dipilih Ahok sebagai wakil gubernur pada Desember 2014 silam, Djarot mengaku sudah berdiskusi dengan Ahok dan keduanya sepakat untuk menyediakan taman di Jakarta yang akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya RPTRA.

Tahun 2015, kata Djarot, melalui dana corporate social responsibility (CSR) dibangunlah 6 buah RPTRA uji coba. Begitu 6 RPTRA itu berhasil diuji coba, akhirnya sekarang Jakarta punya 186 RPTRA yang tersebar di berbagai wilayah. Ahok, kata Djarot, saat itu merasa tidak cukup hanya dengan 186 RPTRA.

"Apa cukup? Belum. Waktu itu Pak Basuki (Ahok) benar-benar menekankan belum cukup. Cita-cita beliau adalah di setiap RW yang padat, akan dibangun RPTRA," ujar Djarot.

Sekarang ini, lanjut Djarot, dibangun lagi 100 RPTRA yang dibiayai oleh APBD DKI. Kemudian ada 6 RPTRA lain yang dibiayai oleh CSR. Dengan penambahan 106 RPTRA ini, Jakarta akan punya total 292 RPTRA.

"Insya Allah tahun ini Oktober kita bisa meresmikan 106 RPTRA sehingga total jumlahnya menjadi 292 RPTRA yang tersebar di Jakarta ini," ujar Djarot.

RPTRA, lanjut Djarot, merupakan taman yang bermanfaat bagi keluarga untuk berinteraksi di lingkungan terdekatnya. Dari interaksi itu, tujuannya yakni menghadirkan masyarakat yang saling mencintai, tidak hanya kepada sesama tetapi juga kepada bangsa dan negara.

"Kita tebarkan di Jakarta, sehingga kehidupan di Jakarta yang seperti ini akan menjadi masyarakat yang berbudaya dan manusiawi, yang saling menghargai satu dengan yang lain," ujar mantan wali kota Blitar tersebut.

Baca juga: Djarot Buka Lomba Masak Nasi Goreng di Balai Kota

Hadir pada acara tersebut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Susana Yembise dan Ketua Umum TP-PKK Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo.

Kompas TV Kamis (17/8) malam, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan Simpang Susun Semanggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com