Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Gaya "Pak Ogah" di Jaktim Latihan Jadi Pengatur Lalu Lintas

Kompas.com - 24/08/2017, 13:35 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Puluhan sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) atau biasa dipanggil "Pak Ogah", tampak bersemangat mengikuti pelatihan lalu lintas yang diberikan sejumlah petugas Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur, Kamis (24/8/2017).

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, sejak pukul 08.00 WIB, 65 orang Pak Ogah yang mengenakan baju kaos hitam dengan pita berwarna hijau muda di lengan, serta menggenakan celana jins dan sepatu berkumpul di halaman Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Empat orang instruktur dari petugas Satlantas Jakarta Timur telah bersiap memberikan pelatihan. Sejak pelatihan dimulai, raut wajah serius terpancar dari wajah para supeltas.

Setiap instruksi yang diberikan oleh petugas diikuti meski beberapa gerakan masih terlihat belum serupa dengan apa yang dipraktikan instruktur.

Baca: Pak Ogah atau Supeltas Diajari Cara Tangani Kecelakaan

Sesekali, Pak Ogah yang rata-rata berumur di atas 30 tahun bercanda gurau bahkan tertawa melihat rekannya yang salah mempraktikan gerakan. Namun, ada juga yang memberikan saran kepada rekannya jika ada gerakan yang tidak sesuai.

"Tangannya ke kanan bang," ujar salah satu Pak Ogah kepada rekannya.

Salah satu instruktur, Aiptu Sanusi menggunakan pengeras suara guna memandu gerakan para supeltas. "Sudah hampir kompak ya, tapi masih ada koreksi saat hitungan," ujar Sanusi.

Sanusi mengatakan, saat pertama kali melatih para supeltas memang menghadapi sejumlah kesulitan. Selain karena mereka belum memiliki dasar dalam gerakan baris berbaris, faktor umur juga jadi kendala. Sebagian supeltas yang dilatih sudah berumur 50 tahun.

Baca: Pro Kontra Perekrutan Pak Ogah Jadi Pengatur Lalu Lintas

"Tapi ya saya yakin orang-orang yang kami bina ini memiliki teladan bagaimana mengatur lalu lintas. Mereka sangat antusias," ujar Sanusi.

Pelatihan terhadap Pak Ogah sudah dilakukan sejak Senin pekan ini. Sejumlah materi dasar dalam pengaturan lalu lintas telah diberikan.

Materi tersebut diantaranya 12 gerakan pengaturan lalu lintas, peraturan baris berbaris, pengenalan rambu lalu lintas, tindakan pertama tempat kejadian perkara, hingga bela diri dasar Polri.

Pada Sabtu (26/8/2017), seluruh supeltas yang dilatih di seluruh wilayah di Jakarta akan dikukuhkan di Mapolda Metro Jaya. Ide pelatihan Pak Ogah sebagai supeltas dikarenakan banyaknya pembangunan yang membuat kemacetan di sejumlah ruas di Jakarta.

Untuk itu, Dirlantas Polda Metro Jaya merekrut para Pak Ogah untuk dijadikan pengatur lalu lintas di titik-titik pembangunan yang rawan kemacetan. Meski berstatus sukarelawan, mereka akan digaji oleh badan usaha di sekitar titik kemacetan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com