Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojek Online di Bekasi Minta Dibuatkan Tempat "Mangkal"

Kompas.com - 24/08/2017, 14:03 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Pengemudi ojek online meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyediakan lahan khusus mereka mangkal apabila diterapkan larangan bagi ojek online  mangkal di tempat-tempat tertentu. 

Larangan mangkal di tempat-tempat tertentu bagi ojek online ini diatur dalam peraturan wali kota.

Seorang pengemudi ojek online, Rudy mengaku setuju akan larangan tersebut asalkan disediakan tempat mangkal.

“Keputusan ini sih para ojol (ojek online) setuju saja, kita dukung yang terbaik saja,” ujar Rudy di Bekasi, Kamis (24/8/2017).

(Baca juga: Larangan Mangkal di Jalan Protokol Bekasi Tak Rugikan Ojek Online)

Pengemudi ojek online yang biasa mangkal di Mall Mega Bekasi ini mengatakan, sebelum ada peraturan wali kota tersebut, pengemudi ojek kerap kucing-kucingan dengan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi.

Sebab, jika ketahuan mangkal, apalagi di jalan protokol, mereka akan diusir.

“Tadinya suka kucing-kucingan sama Dishub, kalau mereka datang, kita (ojek online) pada jalan lagi, jadi enggak berhenti di satu tempat,” kata dia.

“Sebenarnya kalau diusir sih enggak apa-apa, asalkan kita diberikan tempat saja. Kalau bisa tempatnya strategis, jadi dekat dengan orang yang order,” tambah Rudy.

Dia juga berharap, peraturan ini dapat cepat dilaksanakan secara konsisten. Demikian juga dengan penyediaan tempat mangkal bagi ojek online.

(Baca juga: "Jika Trotoar Tertata Baik, Pangkalan Ojek Online Akan Tergusur" )

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bekasi mengatakan, ia akan membuat tempat yang bisa digunakan oleh para ojek online untuk mangkal atau menunggu orderan.

“Kita akan carikan tempat-tempat untuk mangkal (ojek online). Karena mereka tadi kan minta ya. Rencananya ada di beberapa titik, misalnya dekat dengan kantor pemkot Bekasi, atau dekat dengan stasiun. Nanti kita akan berkoordinasi dan urus izinnya,” kata Yayan.

Kompas TV Grab mengakui baru saja mendapat suntikan modal dari dua investor besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com