Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban First Travel di Bekasi Rela Pinjam Uang Demi Berangkat Umrah

Kompas.com - 26/08/2017, 06:22 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com –
Seorang calon jemaah umrah bersama First Travel, Eti Cari Utami (57), warga Perumnas 3 Kota Bekasi mengaku harus berutang untuk melunasi biaya pendaftaran umrah.

“Saya ambil promo (berangkat umrah) karena harganya murah. Kan diiming-imingi harga murah, jadi langsung bayar lunas walaupun harus pinjam uang ke teman, jadi masih utang,” kata Eti, saat ditemui di kediamannya, Jumat (25/8/2017).

(baca: Ke Mana Hilangnya Rp 848,7 Miliar Uang Korban First Travel?)

Dia menjelaskan, sebelum mendaftar pada Desember 2016, Eti sudah pernah berangkat umrah bersama First Travel. Adapun tahun ini dia dijanjikan berangkat umrah pada Mei 2017.

Selain karena paket murah Rp 14.300.000, Eti tergiur kembali berangkat umrah bersama First Travel karena puas dengan perjalanan umrah bersama agen perjalanan yang sama pada 2015.

Kali ini, dia mendaftar paket umrah di First Travel bersama kedua adiknya. Namun, hingga Agustus 2017, Eti belum dapat kepastian kapan akan diberangkatkan.

Rencananya umrah semakin tidak jelas setelah bos First Travel menjadi tersangka kasus dugaan penipuan. Padahal, Eti mengaku sudah mendapatkan busana atau seragam dan koper berlogo First Travel yang siap digunakan untuk berangkat umrah.

“Awalnya saya enggak percaya (kalau pemiliknya jadi tersangka), saya kira persaingan bisnis. Pas tahu benar, saya kecewa. Itukan hasil nabung dikit-dikit, bahkan masih punya utang,” kata dia.

Dia mengaku bingung harus mengadukan kekecewaannya ke mana, apalagi dia juga mengajak enam tetangganya pergi umrah bersama First Travel.

Dengan demikian, Eti berharap tetap bisa diberangkatkan First Travel. Namun, jika tidak dapat diberangkatkan umrah, dia meminta uang pendaftaran dikembalikan.

Kompas TV Karena dirasa mustahil untuk memberangkatkan lewat biro perjalanan First Travel, kini para korban meminta pengembalian dana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com