Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir Pemutihan Denda Pajak Kendaraan, Antrean Warga Membludak

Kompas.com - 31/08/2017, 12:49 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Antrean panjang terjadi di Kantor Samsat Jakarta Timur, Jalan DI Panjaitan, pada Kamis (31/8/2017).

Penyebab panjangnya antrean karena jumlah masyarakat yang hendak menggunakan program pengampunan denda pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) membludak.

Kedua program yang menguntungkan pemilik kendaraan tersebut akan berakhir pada Kamis hari ini.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, kepadatan sudah mulai terlihat di area parkir. Akibanya, banyak sepeda motor terpaksa di parkir di pinggir jalan tepat di depan pintu masuk Kantor Samsat.

Baca: Antrean Pembayaran Pajak Kendaraan di Samsat Jaksel Membludak

Begitu juga dengan lahan parkir mobil yang terlihat penuh tanpa ada lagi ruang untuk "menyelipkan" kendaraan.

"Ini sudah tiga hari seperti ini bang, membludak. Sekarang lebih banyak sampai keluar parkirannya. Mungkin karena hari ini terakhir pemutihan denda kali ya," ujar Malik, salah satu petugas parkir, kepada Kompas.com.

Sementara di dalam kantor, situasi tak kalah ramai dengan antrean warga yang ingin mengurus pajak kendaraan terlihat memanjang,

Sejumlah tempat duduk antrean hingga meja pengisian formulir tampak penuh. Hingga pukul 11.43 WIB nomor antrean sudah mencapai 1.437.

Meski ramai, terlihat warga yang mengantre tetap tenang. Kantor Samsat menyediakan 15 loket untuk melayani perpanjangan atau pengesahan surat kendaraan.

Membludaknya para wajib pajak ini membuat petugas kerepotan. Petugas di bagian informasi yang jumlahnya lebih sedikit terlihat kewalahan melayani masyarakat yang semakin siang semakin ramai.

Untuk menjaga keamanan, sejumlah petugas kepolisian menggunakan senjata laras panjang disiagakan di sekitar Kantor Samsat.

Benyamin, salah seorang warga, mengatakan, dia telah mengantre sejak pukul 07.00 WIB untuk mengurus surat kepemilikan sepeda motor mati selama dua tahun.

Setelah melakukan semua prosedur yang harus ditempuh, proses perpanjangan dokumen sepeda motornya selesai pukul 11.56 WIB.

Benyamin mengatakan, dia hanya membayar biaya pajak kendaraan sebesar Rp 600.000, tanpa denda.

"Nih baru selesai sekarang. Lamanya sih karena padat ya orang ngantre. Saya cuma bayar biaya pokoknya saja," ujar Benyamin.

Warga lainnya bernama Ali Amran mengatakan, sengaja mengambil cuti kerja untuk mengurus pajak kendaraannya yang juga mati selama dua tahun.

Ali mengatakan dia sudah lama mengetahui informasi soal pemutihan denda pajak ini. Namun dia baru bisa datang ke Samsat du hari terakhir ini karena kesibukan pekerjaan.

Ali mendapat antrian nomor 1044. Sampai berita ini ditulis, Ali masih menunggu untuk mengurus perpanjangan surat kendaraan miliknya.

Baca: Pajak Kendaraan Diharapkan Bisa Dibayar Secara "Online"

"Sudah dua tahun mati, sekarang saya ambil cuti sekalian kan ada penghapusan denda pajak," ujar Ali.

Pemprov DKI Jakarta menghapus sanksi administrasi atau denda pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) bagi wajib pajak (WP) yang memiliki tunggakan.

Penghapusan denda pajak diberlakukan bagi WP yang membayar pajak mulai Rabu (19/7/2017), hingga 31 Agustus 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com