Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Diminta Talangi Dulu Dana Hibah untuk TPST Bantargebang

Kompas.com - 05/09/2017, 16:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari meminta Pemerintah Kota Bekasi menalangi terlebih dahulu dana hibah untuk warga sekitar TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Bantargebang sebesar Rp 64 miliar. Pemprov DKI belum bisa mencairkan dana tersebut karena Pemkot Bekasi belum memberikan proposal anggarannya.

"Kami enggak bisa melakukan rekomendasi kalau tidak ada proposal. Kan itu monitoring dan evaluasi tim mereka, apa mereka bekerja dulu tapi dibayarnya nanti 2018," kata Premi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (5/9/2017).

Premi mengatakan, anggaran Rp 64 miliar ini bukan berbentuk bantuan langsung tunai yang biasa disebut uang bau. Uang bau untuk warga yang tinggal di sekitar TPST Bantargebang sudah diberikan sebesar Rp 70 miliar.

Lihat juga: Bantuan untuk TPST Bantargebang Belum Cair karena Pemkot Bekasi Telat Ajukan Proposal

Premi mengatakan dana Rp 64 miliar itu untuk program lain yang dilakukan di TPST Bantargebang, misalnya pembangunan mushola. Pemkot Bekasi sudah terlambat menyerahkan proposal pengajuan anggaran. Pembahasan APBD-Perubahan 2017 sudah selesai sehingga baru bisa dianggarkan pada APBD 2018.

"Jadi mereka bisa kerja dulu, baru pembayarannya tahun 2018. Ini masalah mekanisme keuangan saja," kata Premi.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya akan segera mengirimkan proposal pengajuan dana Rp 64 miliar itu. Sampai dana cair, Pemkot Bekasi bersedia menalangi terlebih dahulu.

"Ya kita talangin dulu,  tetangga yang baik kan talangin ini dulu enggak apa-apa," kata Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com