Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Debora Menuntut RS Mitra Keluarga Kalideres Minta Maaf

Kompas.com - 11/09/2017, 15:26 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Advokasi orangtua bayi Debora, Birgaldo Sinaga mengatakan, pihak keluarga tidak menuntut ganti rugi dari RS Mitra Keluarga Kalideres Jakarta.

"Kalau ditanya apakah kami menuntut untuk mengganti rugi sebenarnya kami tidak ingin sekali kejadian ini, kami hanya ingin agar rumah sakit ini menyatakan kesalahannya, lalu meminta maaf, lalu menyampaikan empatinya," ujar Birgaldo saat ditemui di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jakarta, Senin (11/9/2017).

Birgaldo melanjutkan, selain meminta maaf keluarga juga meminta deklarasi dari RS Mitra Keluarga Kalideres dan seluruh rumah sakit di Indonesia agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

"Sehingga, kematian Debora menjadi martir bagi kehidupan bayi-bayi lainnya," kata Birgaldo.

Baca: IDI Belum Tentukan Sikap Terkait Meninggalnya Bayi Debora

Selain itu, ibu kandung Debora, Henny Silalahi mengatakan, akan terus menyuarakan hal ini agar tidak ada lagi anak-anak yang mengalami nasib seperti Debora.

"Saya berharap anak-anak ini memiliki hak yang tidak didiskriminasikan, saya rasa saya di tempat yang tepat (KPAI)," kata Henny.

Sementara itu, Birgaldo menegaskan kedatangan orangtua Debora ke KPAI karena lembaga itu diyakini bisa melindungi anak-anak.

Sehingga, kata dia, diharapkan kasus yang terjadi pada bayi Debora dapat menjadi perhatian KPAI untuk merancang sistem dan memastikan efektivitas sistem kesehatan Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, mengatakan pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, melakukan kelalaian dalam kasus meninggalnya bayi Tiara Debora.

Kelalaian terjadi saat proses mencari rumah sakit rujukan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan.

"Satu lagi ada kelalaian dari rumah sakit. Walau dia juga mencari tempat rujukan ke rumah sakit lain melalui telepon, dia juga menyuruh keluarga pasien mencari tempat rujukan," kata Koesmedi.

Seharusnya pencarian tersebut dilakukan rumah sakit tanpa melibatka keluarga pasien.

Koesmedi mengatakan, hal semacam itu biasa dilakukan di rumah sakit swasta saat mencari rumah sakit rujukan.

Baca: RS Mitra Keluarga Lalai karena Suruh Orangtua Debora Cari Rujukan

Rumah-rumah sakit biasa saling berbagi informasi mengenai rumah sakit mana yang bisa dijadikan rujukan tanpa harus meminta tolong kepada keluarga pasien.

Bayi Tiara Debora meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, pada Minggu (3/9/2017) lalu setelah disebut tidak menerima penanganan medis yang memadai karena uang muka perawatan yang diberikan orangtua Debora tidak mencukupi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com