Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Mitra Keluarga Kalideres Minta Maaf kepada Orangtua Debora

Kompas.com - 11/09/2017, 19:29 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam konferensi pers yang digelar pihak managemen RS Mitra Keluarga Kalideres, Humas Mitra Keluarga Group, Nendya Libriyani menyampaikan permohonan maaf kepada orangtua bayi Tiara Debora.

"Menindaklanjuti pertemuan dengan dinas kesehatan. Kami sampaikan belasungkawa dan simpati kepada kedua orangtua. Perwakilan RS telah mengunjungi rumah korban dan meminta maaf," ujar Nendya, Senin (11/9/2017).

Nendya menjelaskan, pihak RS meminta maaf atas pelayanan yang dinilai tidak nyaman oleh keluarga Debora.

"Kami minta maaf atas ketidaknyamanan pelayanan yang diterima. Kami tidak menyebut masalah administrasi, kalau apapun yang dirasa tidak nyaman kami mohon maaf," sebutnya.

Baca: RS Mitra Keluarga Akan Kembalikan Biaya Perawatan Debora

Di sisi lain, Nendya menegaskan telah melakukan tindakan medis secara optimal kepada bayi berusia empat bulan tersebut.

"Kami telah melakukan tindakan medis yang optimal untuk menyelamatkan nyawa. Tidak dibedakan dengan semua pasien. Tidak ada perbedaan yang di UGD dan di PICU. Di UGD adalah pertolongan pertama untuk atasi gawat darurat, selanjutnya dokter akan menentukan tindakan lanjutan," paparnya.

Ia pun berjanji akan mengembalikan biaya perawatan Debora selama menjalai tindakan medis di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Mitra Keluarga Kalideres.

"Kami akan mengembalikan uang perawatan selama treatment di UGD, sekitar Rp 6 juta. Ini arahan kepala dinas. Karena ini sebetulnya uang pasien karena mereka pakai BPJS," kata dia.

Baca: Setelah Kasus Debora, Ini Instruksi Dinkes untuk Rumah Sakit di Jakarta

Tim Advokasi orangtua bayi Debora, Birgaldo Sinaga mengatakan, pihak keluarga tidak menuntut ganti rugi dari RS Mitra Keluarga Kalideres Jakarta.

"Kalau ditanya apakah kami menuntut untuk mengganti rugi sebenarnya kami tidak ingin sekali kejadian ini, kami hanya ingin agar rumah sakit ini menyatakan kesalahannya, lalu meminta maaf, lalu menyampaikan empatinya," ujar Birgaldo saat ditemui di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jakarta, Senin.

Birgaldo melanjutkan, selain meminta maaf keluarga juga meminta deklarasi dari RS Mitra Keluarga Kalideres dan seluruh rumah sakit di Indonesia agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

"Sehingga, kematian Debora menjadi martir bagi kehidupan bayi-bayi lainnya," kata Birgaldo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com