Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD: DKI Alami Krisis PNS, Sudah Lampu Kuning...

Kompas.com - 27/09/2017, 18:45 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mulai mengalami krisis pegawai negeri sipil (PNS).

Sebab, banyaknya PNS yang pensiun tidak dibarengi dengan penambahan jumlah PNS baru.

"Sudah krisis (PNS) menurut saya, sudah lampu kuning," ujar Syarif saat dihubungi, Rabu (27/9/2017).

Syarif mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk rajin memberikan kajian yang membuktikan DKI kekurangan PNS kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Baca: Atasi Kekurangan Guru PNS, DKI Akan Rekrut Pegawai Honorer

Kajian itu diharapkan dapat menjadi acuan agar Kemenpan RB mencabut moratorium penerimaan PNS di Jakarta yang sudah berjalan sekitar lima tahun.

"DKI mestinya proaktif setiap tahun. Saya menyarankan misalnya per tiga bulan, sampaikan kajian, sampaikan ke Menpan RB, duduk bareng. Jangan capek untuk menegaskan ke Menpan RB, tidak kemudian Menpan bilang enggak bisa, dia enggak ngurus lagi," kata Syarif.

Pada 2018, Syarif menyebut banyak PNS yang pensiun. Jumlah PNS yang paling banyak pensiun adalah guru yaitu lebih dari 2.000 guru PNS akan pensiun.

Ada pula beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang juga kekurangan PNS.

"Yang paling mencolok itu di damkar (pemadam kebakaran) dengan dinas pendidikan, menyumbang hampir seperempat lebih ada dinas itu. Yang lain menyebar, ada yang kurang, ada yang krisis 600, 700 (PNS)," ucapnya.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI Jakarta saat ini memang sedang kekurangan PNS.

Kekurangan ini disebabkan setiap tahun terdapat ribuan PNS yang pensiun dan belum ada gantinya.

"Dari saya sebagai penyelenggara pemerintahan, PNS DKI ini kurang karena setahun ini ledakan pensiun ada terus, ledakan menyentuh 4.000, 3.000, 2.000 (orang) setiap tahun," ujar Saefullah, Senin (25/9/2017).

Baca: DKI Kekurangan 14 Ribu Guru PNS, Kemenpan RB Belum Setujui Penambahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com