"Waktu nyalon (Gubernur), Jokowi (Joko Widodo) lewat sini dari ujung gang jalan sampai ujung, eh pas menjabat tahun depan langsung kami digusur," kata Parno, salah satu kakak Purwati.
Parno dan warga lainnya masih ingat bagaimana Jokowi batal menyantuni tetangga mereka yang sakit karena takut yang lain akan iri.
Parno, yang masih mengenakan kemeja kotak-kotak sisa kampanye Jokowi, mengaku sempat meminta agar mereka tak digusur.
Namun pada 2013, mereka digusur. Alternatif tinggal di rusun tak jauh lebih baik bagi mereka. Sebab mereka tak sanggup membayar sewa dan iuran bulanan.
Mereka akhirnya kembali menempati tanah ilegal, menunggu kapan waktu selanjutnya digusur.
"Ini kami lagi deg-degan, karena dari kemarin dibongkar-bongkarin Satpol PP," ujar Parno.
Lurah Kramat Suparjo yang absen ketika Purwati dipindah, mengatakan pihaknya sudah memberikan rusun bagi warganya.
"Sudah kami tempatkan di rusun banyak yang enggak betah," kata Suparjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.